BEKASI, suarapembaharuan.com – Sudah tiga pekan terakhir, kondisi Kali Bekasi tercemar limbah industri. Dampaknya, sebanyak 130.000 pelanggan Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi dan Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi mengalami kekurangan pasokan air bersih.
Foto: Kondisi Kali Bekasi masih tercemar limbah industri pada Jumat (15/9/2023). (SP) |
“Kami masih berupaya memaksimalkan produksi air bersih dengan kondisi air baku yang tercemar limbah berat,” kata Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim, Jumat (15/9/2023).
Tentunya, produksi air yang dihasilkan dengan kapasitas yang masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan.
Usep mengharapkan agar Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II, yang berwenang terhadap Kali Bekasi, segera mengatasi persoalan limbah tersebut. Pencemaran Kali Bekasi merupakan persoalan klasik yang tiap tahun kerap terjadi, terutama di saat musim kemarau seperti ini.
“Mudah-mudahan PJT II dapat menambah pasokan air baku dari Kalimalang,” tuturnya.
Air baku dari Kalimalang relatif terbebas dari pencemaran limbah industri. Dibandingkan dengan Kali Bekasi, air dari Kalimalang sudah terbebas dari limbah industri.
“Sekitar 130.000 pelanggan dari dua perusahaan penyedia air bersih, ikut terdampak dari pencemaran Kali Bekasi. Kita sudah berulang kali menghentikan produksi air bersih,” imbuhnya.
Hal senada dikatakan Direktur Utama Perumda Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi. Memasuki pekan kedua September ini, kondisi pencemaran di Sungai Cileungsi yang mengalir ke Kali Bekasi, semakin parah. Diketahui, Kali Bekasi merupakan pertemuan dua sungai yakni Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas. (MAN)
Kategori : News
Editor : ARS
Posting Komentar