WONOGIRI, suarapembaharuan.com – Bus rapid transit (BRT) Trans Jateng koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo diluncurkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Alun-alun Wonogiri, Selasa (8/8/2023). Keberadaan bus tersebut disambut antusias para difabel, mengingat fasilitas yang ada ramah difabel.
Ist |
“Busnya ada akses difabel. Jadi untuk nanti bisa mandiri, mau ke mana, tidak perlu diantar,” kata anggota Forum Difabel Kabupaten Wonogiri, Eni Widyastuti, ditemui seusai peresmian BRT Trans Jateng Wonogiri-Sukoharjo-Solo.
Menurutnya, dulu sebelum ada BRT Trans Jateng, ia harus naik bus biasa yang tanpa fasilitas ramah disabilitas. Kadang, difabel harus digendong atau ikut berdesakan. Saat turun, kadang ia kesulitan bahkan harus turun ke bawah dengan mengesot.
“Sangat membantu difabel. Kalau dulu kan, difabel kalau mau keluar-keluar (bepergian), enggak ada transportasi yang accessable. Kalau sekarang ada akses, jadi bisa keluar-keluar,” imbuh Eni.
Setelah ada BRT itu, ia berencana memanfaatkan bus untuk pergi cari dagangan, atau ke suatu tempat dengan nyaman. Terlebih, bus dilengkapi fasilitas CCTV, dan terjaga kebersihannya.
“Pak Ganjar, sekarang saya bisa piknik. Ke mana-mana naik bus. Mantap, pak,” ujarnya.
Ketua Forum Difabel Kabupaten Wonogiri, Sutadi menilai, BRT Trans Jateng sudah bagus dan nyaman bagi difabel. Apalagi, pengemudi mengendarai bus dengan hati-hati.
“Kami para difabel itu, perjalannya (naik BRT) merasa nyaman,” kata Sutadi, ditemui di lokasi peresmian bus.
Eni berharap bus terus ramah dengan difabel, karena sangat membantu teman-temannya di Kabupaten Wonogiri. Ia juga berharap bus dengan akses difabel bisa lebih banyak ke depannya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, dari BRT koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo ini harapannya masyarakat terbantu, mulai dari difabel, buruh, pelajar, veteran, dan sebagainya.
“Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo. Inilah ikhtiar kita, saya, dan Pak Wagub (Taj Yasin Maimoen) Gus Yasin, yang mencoba atau menyelesaikan satu-persatu. Tentu dengan bantuan bupati, wali kota, pusat,” ujar Ganjar.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan, koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo ini merupakan koridor ke tujuh.
Enam koridor yang sudah beroperasi lebih dulu, antara lain Koridor 1 Bawen (Ungaran)-Tawang (Semarang), Koridor 2 Bulupitu (Purwokerto)-Bukateja (Purbalingga), Koridor 3 Bahurekso (Kendal)-Mangkang (Semarang), Koridor 4 Surakarta-Sragen, Koridor 5 Kutoarjo (Purworejo)-Borobudur (Magelang), dan Koridor 6 Halte Penggaron (Semarang)-Terminal Godong (Grobogan).
Kategori : News
Editor : AAS
Posting Komentar