Peneliti BRIN Dorong Agar Bacapres Menggali Aspirasi Terdalam Publik

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Peneliti Pusat Riset dan Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Syafuan Rozi mendorong agar setiap bacapres melakukan proses kanvasing dalam rangka menggali aspirasi terdalam masyarakat. Hal itu disampaikannya saat Diskusi Publik LPI yang mengusung tema, “Ganjar Meroket, Ke Mana Bandul Bergeser? Menafsir Survei Litbang Kompas, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Lembaga Pemilih Indonesia” yang digelar di Jakarta, pada Jum’at 25 Agustus 2023. 


 


Usulan itu diajukannya saat melihat realitas data pemilih yang belum memutuskan pilihan politiknya yang masih relatif tinggi berada di kisaran 40 persen. “Karena itu, saya menyarankan setiap calon presiden melakukan canvasing melalui lembaga survei untuk menanyakan apa aspirasi publik yang menjadi prioritas dan bagaimana kehendak itu dapat direalisasikan secara rasional. Imajinasi saya misalnya pemilih pemula, setelah lulus ingin dapat pekerjaan, ini bagaimana para kandidat dapat pekerjaan konsep menciptakan lapangan pekerjaan,” jelasnya. 


Menurutnya, tantangan partai politik berikut masyarakat sipil saat ini adalah menggeser arus demokrasi prosedural menjadi substansial. Strategi kanvasing, dengan menggali kehendak publik yang dirasakan mereka saat ini menjadi penting untuk memperkecil besaran pemilih yang belum memutuskan pilihannya. 


“Kita ingin pertama ada perubahan dari yang selama ini masih berkutat pada aras prosedural ke pemilu yang substantif. Biasanya pemilih pemula adalah orang yang ingin tahu pemilu dengan jelas karena itu kita berharap agar para bacapres bisa memberikan tawaran yang jelas tentang apa yang akan dilakukan selama lima tahun. Prosentase pemilih yang belum memutuskan pilihannya masih mengkhawatirkan dan ini bisa dipahami oleh sebab apa yang capres tawarkan tidak inline dengan apa yang mereka alami,” sambungnya. 


Ia melanjutkan, tantangan setiap bacapres adalah bagaimana memperoleh dukungan pemilih pemula serta dapat meyakinkan massa mengambang untuk mengalihkan dukungannya. Generasi pemilih pemula dan massa mengambang ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti rekam jejak, konsistensi dan visi serta agenda kerja yang rasional. 


“Pemilih pemula itu karena usianya itu baru pertama kali ikut kemudian dia belum bisa memutuskan secara cepat karena pemilu masih beberapa bulan lagi selama itu dia akan mencari tahu rekam jejak para kandidat berikut tim para bacapres,” ulasnya. 


Saat ditanya tentang basis loyalitas dan soliditas dukungan antar bacapres, Syafuan Rozi menjelaskan ada gradasi dukungan yang kontras. “Dari sisi soliditas dukungan, kami melihat ada perbedaan di mana dukungan yang diraih oleh Ganjar relatif lebih stabil dibanding dukungan kepada Prabowo yang jauh lebih labil. Basis loyalis Ganjar itu telah berada di kisaran 70 persen dan bisa lebih solid. Artinya, konstituen Ganjar ini tidak akan mengalihkan dukungannya lagi ke bacapres lainnya,” tukasnya. 


Hadir dalam diskusi itu antara lain, Peneliti Pusat Riset dan Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Syafuan Rozi, Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, Pakar Kebijakan Publik Asep Kususanto. 


Kategori : News


Editor      : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama