SURAKARTA, suarapembaharuan.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Panti Pelayanan Sosial Wanita Wanodyatama Surakarta, Selasa (8/8/2023). Panti sosial tersebut dihuni oleh orang dari beragam latar belakang sosial dan berbagai problematikanya, mulai dari mantan kupu-kupu malam, penyandang disabilitas, dan sebagainya.
Ist |
Di tengah kunjungan itu, Ganjar mendapatkan cerita dari beberapa penghuni mantan kupu-kupu malam, yang ingin kehidupannya berubah lebih baik di masa depan.
“Jadi saya mendapatkan informasi ada banyak yang harus dilayani. Tadi ada yang, mohon maaf, ditemukannya di jalan, terus tadi saya tanya ada yang kerja di belakang terminal. Kerjanya apa, kupu-kupu malam bahasanya mereka,” kata Ganjar usai berkeliling menyapa para penghuni panti.
Penghuni panti pertama yang ditemui Ganjar bercerita, sebelum dibawa ke panti ia bekerja sebagai kupu-kupu malam sejak usia 13-14 tahun. Saat bekerja sebagai kupu-kupu malam itu, dia sempat hamil dan terpaksa dijodohkan dengan orang lain.
Penghuni lainnya bercerita, pernah bekerja di daerah Kalibanteng, Kota Semarang. Kemudian dia dibawa oleh Dinas Sosial ke panti tersebut, untuk diberikan treatment dan pelatihan.
“Setelah diasesmen oleh kawan-kawan Dinsos, ternyata mereka itu punya beban keluarga yang berat. Ini perempuan semuanya. Perempuan menjadi korban, suaminya pergi, mohon maaf. Ia punya anak, anaknya nggak ada yang memelihara. Ternyata setegar-tegar ia ketika bekerja yang disebut sebagai kupu-kupu malam, ketika ditanya punya anak tidak, pasti tersentuh dan menangis,” ujar Ganjar.
Ganjar berharap dengan rehabilitasi dan pelatihan yang diberikan di panti sosial itu, para penghuni akan memiliki masa depan lebih baik. Artinya, mereka tidak lagi kembali ke dunianya yang dulu. Pendampingan terhadap mereka menjadi sangat penting.
“Ketika mereka kita rehab di sini, kita ajari, dengan suatu harapan mereka nanti akan kembali (hidup normal) dan kita bantu. Kita dampingi agar mereka punya usaha sendiri, agar tidak kembali pada pekerjaan semula. Saya terima kasih kawan-kawan Dinsos mendampingi dengan baik, tadi kita tengok,” katanya, didampingi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, imbuh gubernur, Panti Pelayanan Sosial Wanodyatama juga memberikan pelayanan sosial kepada disabilitas. Dia sempat bertemu dengan para tunanetra yang diajari membaca dan menulis dengan huruf braile. Kawan disabilitas itu juga diberikan berbagai pelatihan untuk menunjang kemandirian, di antaranya massage atau pijat.
“Tadi kita ketemu saudara-saudara kita yang penyandang tunanetra. Tadi ada yang diajari membaca dan menulis dengan braile, terus kemudian hari ini ada keterampilan yang diberikan, salah satunya massage,” beber orang nomor satu di Jateng ini.
Ganjar ingin pelayanan dan treatment di panti pelayanan sosial terus ditingkatkan. Salah satunya, dengan memberikan berbagai macam keterampilan. Tidak hanya massage seperti yang sudah diberikan saat ini, tetapi juga keterampilan lain, seperti seni, usaha, dan lainnya.
“Mungkin nanti kalau punya talenta yang lain bisa juga. Dunia digital pun ternyata mereka mengerti. Ini yang Dinsos kita arahkan untuk meng-upgrade, mengasesmen mereka, sehingga treatment-nya kepada mereka benar. Kira-kira gitu,” katanya.
Di sela berkeliling itu, Ganjar juga melihat penghuni panti yang sedang berlomba, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-78 RI. Dia juga sempat merasakan keterampilan memijat dari salah seorang penghuni panti.
“Tadi senang kita lihat kemandiriannya. Yang massage saya coba enak, bagus, dengan tarif yang ala kadarnya gitu Rp50 ribu satu jam. Tapi ia juga praktik di rumahnya masing-masing. Intinya kita coba dorong mereka punya keterampilan dan mandiri, ini yang paling penting dari semuanya. Top, sampeyan harus mencoba di sini,” ujar gubernur dua periode itu.
Kategori : News
Editor : YZS
Posting Komentar