MEDAN, suarapembaharuan.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengajak puta-putri yang tergabung dalam Punguan Poparan Raja Pasaribu Indonesia (PPRPI) bisa menggalakkan kembali konsep pembangunan ‘Marsipature Hutanabe’. Karena konsep tersebut merupakan salah satu keunggulan Sumut, yang ingin menjadikan putra-putri daerah sebagai orang terdepan untuk pembangunan daerahnya.
Ist |
"Ada pepatah suku Batak ‘Marsipature Hutanabe’, di mana pun Pasaribu, pasti tahu kampungnya, walau mereka saat ini ada di Jakarta, Belanda, hingga Sabang sampai Merauke, tapi mereka harus tahu asal usul nenek moyang mereka ada di sini (Sumut). Untuk itu, kita harapkan kebersamaan mereka yang merantau dan sukses di perantauan untuk pulang ke kampung dan bangunlah kampung nenek moyang mereka," kata Gubernur Edy Rahmayadi saat menghadiri Musyawarah Besar (Mubes) dan Partangiangan Bolon PPRPI di Pardede Hall, Jalan DR TD Pardede Medan, baru - baru ini.
Edy menjelaskan, marga yang dimilki masyarakat Sumut merupakan sebuah identitas untuk memperkuat ikatan keluarga yang erat. Inilah kebesaran Sumut, ada stempel marga yang membuat sebuah ikatan yang kokoh dan pemersatu untuk saling memberikan dukungan.
Edy juga mengatakan, Pemprov Sumut memiliki banyak program pembangunan, baik pertanian, peternakan dan kehutanan, yang bisa dikolaborasikan dengan PPRPI, sehingga Sumut ini bisa terus maju.
"Kita ada DPR, DPRD dan DPD, ayo sama-sama kita bergandengan tangan, kita besarkan kampung kita ini, " harap Edy.
Sementara Ketua PPRPI Sahala Benny Pasaribu mengatakan, PPRPI merupakan sebuah organisasi yang berfokus pada kemasyarakatan. “Perkumpulan keturunan Raja Pasaribu ini umumnya kita fokus kepada kerakyatan, tadi kita secara simbolis memberi bantuan dana pendidikan kepada 50 anak, bertahap dan juga kita akan membangun UMKM," jelasnya.
Dia juga berharap, hadirnya organisasi ini bisa menjadi mitra pemerintah, seperti apa yang disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, untuk kembali membangun kampung halaman. "Saya kira kampung Pasaribu ada dimana-mana, nenek moyang kami hidup berpindah-pindah. Mereka membuka lahan, membangun kerjaan, jadi kalau Pasaribu kembali kekampungnya masing-masing diharapakan bisa ikut memajukan Sumut ," ujarnya.
Kategori : News
Editor : YZS
Posting Komentar