SAMARINDA, suarapembaharuan.com - Kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) kali ini digelar di Big Mall Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), baru-baru ini. AKI merupakan program unggulan pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik, yang akan diselenggarakan di 16 kota dan kabupaten di Indonesia.
Dalam kegiatan AKI di Big Mall Samarinda, Nabilah Ayu yang mantan personel girl JKT48 hadir sebagai spesial mentor dan narasumber pada pameran AKI Samarinda.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekaf) Sandiaga Uno yang tak bisa hadir diwakilkan kepada Direktur Kuliner Kriya Desain dan Fesyen Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu. Nabil JKT48 Sharing Tentang Branding dan Imaga Sebagai narasumber, Nabila Ayu memaparkan tentang pentingnya branding atau image kepada pelaku UMKM dan pelaku ekonomi kreatif.
Nabilah bercerita mengenai bagaimana dirinya mengubah branding atau image-nya dari personel girl group JKT48 menjadi seorang aktris, presenter dan penyanyi. Ia juga mengatakan turut tergabung di kegiatan sosial bersama Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf).
Sementara itu, Yuke Sri Rahayu menekankan pentingnya branding atau image sebuah produk UMKM untuk meningkatkan penjualan, pemasaran dan awareness masyarakat.
Yuke juga mengingatkan pentingnya mengerucutkan target pasar supaya branding dan image yang diciptakan bisa lebih spesifik dan menarik. Dalam dialog AKI di Big Mall Samarinda, Nabilah dan Yuke menerima banyak pertanyaan dari finalis yang hadir di akhir sesi sharing. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, Nabilah dan Yuke berkeliling ke 20 booth dan mendengar penjelasan setiap produk yang menjadi finalis di AKI Samarinda.
Kehadiran Nabila Ayu juga mengundang perhatian warga Samarinda yang datang ke Big Mall. Terlihat juga kehadiran fans JKT48 dan Nabilaholic yang turut meramaikan pameran AKI Samarinda. Mereka juga memborong produk produk peserta sebagai bentuk support dari kegiatan yang dihadiri idolanya itu.
Dalam keterangan, Yuke menjelaskan bahwa jumlah UMKM per 2021 mencapai 64,2 juta, dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah, dan kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja. Program ini diharapkan hadir untuk mendorong UMKM kreatif Indonesia naik kelas dan percepatan pertumbuhan ekonomi, dengan tema yang diangkat “Produk Indonesia untuk Ekonomi Kuat".
Ia juga menjelaskan bahwa tujuan program AKI di antaranya memberikan kontribusi ekonomi melalui ekonomi kreatif pasca pandemi, mencari dan menciptakan “ikon” produk ekraf baru yang bisa melekat di masyarakat, bahkan bisa mendunia. Selain itu, AKI juga mendorong daya beli masyarakat dan mendukung kampanye pemerintah #BanggaBuatanIndonesia.
"Adapun manfaat yang bisa dirasakan peserta adalah membangun jejaring dan database, produk atau karya terpublikasikan, dan memperluas pangsa pasar," jelasnya.
AKI 2023 terdiri dari dua agenda utama bootcamp (peningkatan kapasitas) dan pameran (menampilkan dan transaksi jual beli produk kreatif). Jarak pelaksanaan bootcamp dan pameran sekitar satu bulan. Pelaksanaan program ini berada di 16 kota dan kabupaten yang terdiri dari Bangka, Bengkulu, Batam, Jakarta, Karawang, Sukabumi, Purwokerto, Kudus, Mojokerto, Situbondo, Palangkaraya, Samarinda, Manado, Gorontalo, Kupang, dan Jayapura. Finalis AKI 2023 merupakan hasil dari kurasi dengan total pendaftar 6.531, dengan total finalis dari 16 kabupaten/kota adalah 428 yang terdiri dari subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar