MEDAN, suarapembaharuan.com - Warga Medan Labuhan mengeluh dikarenakan kelangkaan Gas elpiji 3 kg susah didapatkan dari pangkalan gas Pertamina.
Kelangkaan gas elpiji 3 kg ini diduga berkaitan dengan adanya gudang yang melakukan dugaan pengoplosan gas di beberapa lokasi pengoplosan gas, di antaranya gudang AGM di Marelan yang diduga dimiliki seorang oknum Polri berinisial RZ bertugas di Polda Sumut bagian Krimsus.
Diketahui bahwa RZ berpangkat Brigadir ini diduga mengoplos gas elpiji yang dibekingi beberapa Perwira Polri , sehingga mengakibatkan kelangkaan gas elpiji dimasyarakat miskin,Ujar Warga.
RZ ini sudah lama berkecimpung di dunia oplos gas dikarenakan beking Perwira Polri dan membayar upeti koordinasi ke beberapa unit kepolisian maupun TNI, sehingga lokasi pengoplosannya yang berlokasi di Marelan tidak tersentuh hukum, dikatakan Warga.
Warga meminta kepada Pemerintah agar segera menindaklanjuti dan melakukan penertiban terhadap gudang pengoplosan yang diduga dimiliki seorang oknum Polri berinisial RZ tersebut di Marelan di beking beberapa Perwira Polri agar tidak berdampak kelangkaan Gas Elpiji dimasyarakat miskin.
Kiranya Anggota DPRD maupun DPR RI yang mewakili warga dan mendengarkan aspirasi warga agar kiranya menindaklanjuti keluhan warga atas kelangkaan gas Elpiji dimasyarakat miskin .
Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar menindaklanjuti pengaduan masyarakat tersebut . Pasalnya, beberapa daerah telah mengalami kelangkaan stok gas tersebut.
Menurut Baskami, persoalan LPG 3 Kg ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat kalangan bawah, baik rumah tangga maupun usaha mikro kecil dan menengah.
“Pemprovsu di bawah komando Gubernur bisa meminta dinas terkait dan pertamina untuk membahas persediaan gas elpiji subsidi ini. Jangan sampai rakyat disusahkan, karena tidak ada persediaan hingga harga yang mahal,” katanya, Senin (24/7/2023).
Baskami juga meminta Kepolisian Daerah Sumatera Utara Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi beserta jajaran, menindak gudang yang diduga melakukan pengoplosan di Marelan ,Jalan Jala 4,Gang Sanjaya kecamatan Rengas Pulau yang kini berpindah lokasi ke Jalan Veteran Pasar IX no 153, Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli .
“Kita harus telusuri, pangkalan-pangkalan nakal yang menyalurkan gas elpiji ini tidak tepat sasaran. Atau ada sengaja yang menimbun sehingga harga bisa melambung,” ucapnya.
“Masyarakat boleh melapor apabila menemukan gudang yang melakukan pengoplosan kepada kami ataupun kepada Kapolda ,tegasnya.
Kategori : News
Editor : JAS
Posting Komentar