Bangunan Tanpa Izin Berdiri di Alur Resapan Air, Kompleks Rumah Wakil Walikota Medan Terancam Banjir

MEDAN, suarapembaharuan.com - Sejumlah bangunan tanpa izin mulai didirikan di atas lahan berstatus lahan resapan air, dan jalur hijau di kompleks Perumahan Taman Citra, Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli, kota Medan.



Bangunan yang diperuntukkan untuk rumah tempat tinggal ini cukup misterius, karena tidak diketahui siapa pihak yang membangunnya. Sejumlah pekerja yang ditemui di lokasi pembangunan pun tidak mengetahui. "Kami hanya pekerja pak," ujar salah seorang pekerja Jumat (07/07/2023).


Bangunan yang sama sekali tidak memiliki ijin dan tidak meletakkan plank IMB sebagaimana lazimnya ini cukup meresahkan warga, baik yang ada di belakang tembok maupun yang tinggal di kompleks Perumahan Taman Citra, di mana salah satu rumah yang berada didepan komplek tersebut adalah tempat tinggal keluarga Wakil Walikota Medan Aulia Rachman. 


Sebab bangunan rumah itu berdiri di atas alur resapan air atau (sungai mati) yang selama ini berfungsi sebagai wadah penampung air hujan sehingga tidak menggenangi daerah itu. Tapi dengan adanya bangunan perumahan dengan menimbun total alur resapan air,  maka air hujan akan langsung menyerang permukiman warga dan areal perladangan warga yang ada di lahan kosong milik Taman Citra.



Keresahan warga juga sudah disampaikan ke berbagai pihak, karena mereka sangat khawatir dengan hilangnya alur resapan air sepanjang 468 meter dengan lebar sekitar 24 meter ini akan menimbulkan malapetaka bagi permukiman warga di sekitarnya. 


"Karena selama ini, resapan itulah yang berperan menampung debit air hujan, sekaligus sumber air bagi sebagian warga yang berladang sayur mayur di sana. "Jika resapan air ini hilang, maka bisa dibayangkan jika hujan dengan curah tinggi datang maka seluruh areal ini akan digenangi banjir,pak" ujar salah seorang peladang di lokasi tersebut.


Hal ini tentu sangat bertentangan dengan upaya Walikota Medan Bobby Afif Nasution yang berusaha sekuat kemampuan untuk mengurangi daerah-daerah banjir, khususnya di wilayah bagian Utara kota Medan.



Dengan adanya pihak tertentu yang nekad menimbun alur resapan air di kompleks rumah pribadi Wakil Walikota Medan tentu sangat tidak bisa diterima akal sehat ini bisa terjadi. 


"Kami berharap Walikota Medan mengetahui adanya pengerusakan alur resapan air ini, sehingga beliau bisa mengambil tindakan langsung," ujar salah seorang warga Kelurahan Tanah 600 yang berada di belakang tembok Kompleks Taman Citra.


Sementara itu pihak PT Fuji Agung Utama yang dihubungi membenarkan adanya pengerusakan alur resapan air yang sudah puluhan tahun ada di tempat itu. "Sebenarnya kita sudah membuat laporan ke Walikota Medan dan Dirjen Sumber Daya Air Wilayah Sungai Sumatera Utara II di Medan, namun sampai saat ini tidak ada tindakan terhadap tindak pengerusakan lingkungan itu," jelas staf Fuji Agung Utama Afdanenni.


Selama ini alur Resapan air itu memang dirawat oleh pihak pengembang, sebagai bagian dalam upaya pelestarian lingkungan dan jalur hijau. Namun beberapa waktu terakhir tiba-tiba saja ada pihak tertentu yang seenaknya melakukan penebangan pohon-pohon kelapa sawit peneduh di sisi kiri kanan alur resapan itu.


Bahkan menimbun alur itu sehingga rata dengan badan jalan. Tidak hanya itu, lahan alur resapan air  yang sudah ditimbun itu di pasang plank penjualan tanah kavlingan untuk umum.


Kategori : News


Editor      : ARS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama