JAKARTA, suarapembaharuan.com – Pidato Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tentang perbandingan pembangunan jalan di masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi menuai kontroversi. Pasalnya, pernyataan Anies Baswedan dalam Milad PKS ke-21 tersebut dinilai tidak berdasarkan data yang ada.
Repro google |
Menurut Anies, pembangunan infrastruktur jalan di era pemerintahan Jokowi untuk menghubungkan mobilitas penduduk dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat lebih sedikit dibandingkan era Presiden ke-6 RI, SBY. Sementara menurut AHY, Jokowi hanya mementingkan pembangunan infrastruktur.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Partai Persatuan Indonesia, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, apa yang disampaikan Anies Baswedan sebelumnya tidak utuh lantaran tidak menyertakan data pembangunan jalan desa.
"Sebagai calon presiden semestinya beliau memaparkan secara utuh. Beliau tidak menyebutkan tentang jalan desa yang terbangun pada masa Presiden Jokowi selama 9 tahun sampai akhir 2022. Itu ada lebih dari 316 ribu kilometer," ujar TGB.
Menurut TGB, jalan desa itu jauh lebih penting karena dampaknya terhadap masyarakat guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Yakni salah satu instrumennya adalah meningkatkan kemakmuran di tingkat desa.
"Itu artinya apa mempercepat aktivitas ekonomi meningkatkan aktivitas ekonomi dan memperbesar porsi ekonomi yang diperoleh oleh masyarakat desa," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengatakan kritik Anies yang menyebut pembangunan jalan tol di era Jokowi tidak lebih baik daripada capaian pembangunan jalan nasional era pemerintahan SBY, tidak tepat.
Menurutnya, kritikan Anies lebih fair jika membandingkan capaian Jokowi dengan capaian dirinya, yang menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
"Lubang sendiri yang ditutup, dia tembak orang lain. Legacy Presiden Jokowi itu tidak ditutup-tutupi. Rakyat sudah menikmati (capaian Jokowi). Legacy-nya Anies tetap saja, Jakarta macet total," ujar Said.
Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan lebih baik Anies melihat hasil kerjanya saja selama memimpin Jakarta pada 2017 sampai 2022.
"Mas Anies suruh lihat Jakarta saja," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat.
Disisi lain, Pengamat sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengajak publik jernih mempelajari fakta perbandingan keduanya untuk menghindari klaim sepihak.
"Infrastruktur misalnya, dalam dua periode pemerintahan Jokowi ini, pembangunan jalan tol sepanjang 1.540,1 km di seluruh Indonesia dapat diselesaikan dengan kurun waktu 7 tahun,” ungkapnya.
Menurutnya, perkembangan pembangunan jalan tol era Jokowi sangat pesat jika dibandingkan dengan era SBY yang dinilai tidak semasif saat ini.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar