MANGGARAI BARAT, suarapembaharuan.com – Sektor pariwisata di lokasi venue KTT ASEAN, yaitu Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dipastikan tetap dibuka selama pelaksanaan event internasional tersebut berlangsung.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina memastikan, pariwisata tidak akan ditutup selama gelaran ASEAN Summit. Namun, ada venue-venue KTT ASEAN akan diamankan sangat ketat.
Venue-venue yang dimaksud itu berada tak jauh dari pelabuhan, termasuk Hotel Meruorah yang berada di pusat lokasi pariwisata. Begitu pula, Hotel Ayana, yang hanya berjarak sekitar 6 kilometer dari Hotel Meruorah.
"Tidak ada penutupan kegiatan wisata dan tetap dijalankan seperti biasa, bedanya agak macet sedikit di sekitar lokasi utama," jelas Shana.
BPOLBF, lanjut Shana, dilibatkan membantu pemerintah pusat, khususnya Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Luar Negeri dalam kerja-kerja teknis.
Salah satunya koordinasi pengamanan dengan pihak terkait agar tidak mengganggu aktivitas pariwisata Labuan Bajo. Mengingat KTT ASEAN dilaksanakan pada musim awal puncak kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.
"Kami membantu agar pengamanan bisa berjalan lancar, terutama para wisatawan. Ini yang paling krusial sebenarnya. Apalagi, pada saat kegiatan itu lagi musim awal puncaknya kunjungan wisatawan," jelasnya.
Adapun, pengamanan di venue-venue KTT ASEAN, seperti Hotel Meruorah, Hotel Ayana, dan Kawasan Meeting, Incentives, Conventions and Exhibitions (MICE) dipastikan akan sangat ketat. Wisatawan juga akan melalui screening.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo diharapkan dapat memicu 1,1 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Apalagi, pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo, sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP).
“Targetnya karena infrastruktur dibuat, sekitar 1,1 juta (wisman),” jelas Sandi.
Menurut Menparekraf, dibutuhkan destinasi-destinasi baru untuk menyokong target kunjungan wisman imbas KTT ASEAN. Pasalnya, Pemerintah telah menetapkan batas kuota sebanyak 200.000 pengunjung per tahun di Taman Nasional Komodo guna kepentingan menjaga keberlanjutan ekosistem di wilayah tersebut.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar