BALI, suarapembaharuan.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan ekonomi digital memberikan dampak yang besar bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya UMKM dalam memperkuat ketahanan usaha, terutama di era transformasi digital.
Ist |
Menparekraf Sandiaga saat mewakili Presiden Joko Widodo untuk hadir di acara "Indonesia Time To Speak Up (ITTSU) 2023" yang berlangsung di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Bali mengatakan ekonomi digital telah terbukti membantu ketahanan usaha dari para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Terutama saat pandemi COVID-19 yang memberikan dampak besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Atas nama Presiden, saya mengucapkan selamat pada acara 'It's Time To Speak Up' dan peluncuran digital metaverse 5.0 yang merupakan bagian dari transformasi digital pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan kita fasilitasi," kata Menparekraf Sandiaga.
Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang menunjukkan kinerja positif di tahun 2022. Hal ini tidak lepas dari peranan ekonomi digital.
Indeks pariwisata Indonesia tercatat naik 12 peringkat ke posisi 32 dalam Travel Tourism Development Index (TTDI). Mengungguli Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. PDB pariwisata Indonesia juga mulai mendekati angka 4 persen dan nilai devisa pariwisata naik menjadi 4,26 miliar dolar AS.
"Ini berkat semangat kita bersama, berkat kerja sama kita, gotong royong kita, termasuk penguatan ekonomi digital," kata Sandiaga.
Tahun ini, target capaian di sektor parekraf ditargetkan meningkat. Target nilai devisa pariwisata tahun 2023 sebesar 2,07 miliar dolar AS pada batas bawah dan 5,95 miliar dolar AS pada batas atas.
Nilai kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,1 persen, serta ekspor produk ekonomi kreatif diperkirakan menembus 26,46 miliar dolar AS atau Rp397,98 triliun. Untuk nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp1.297 triliun.
Target kinerja yang meningkat dua kali lipat ini diharapkan memberikan dampak yang besar kepada masyarakat dengan keberadaan lapangan kerja sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata dan 22,29 juta di sektor ekonomi kreatif.
Menparekraf pun mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Badung melalui program "Indonesia Time To Speak Up (ITTSU) 2023".
ITTSU ini bertujuan untuk membangun kepercayaan kepada masyarakat, bahwa pemulihan ekonomi sangat ditentukan oleh sektor pariwisata, karena industri pariwisata dan ekonomi kreatif akan memberikan dampak multiplier effect ke sektor industri penunjang pariwisata, seperti transportasi, akomodasi, event organizer, industri kreatif (UMKM), dan lain-lainnya.
Kegiatan Indonesia Time To Speak Up (ITTSU) 2023 terdiri dari empat kelompok yang dikemas secara holistik dan terpadu, yaitu Konferensi Pariwisata dan Budaya (Conference on Tourism and Culture), Table Top & Exhibition, Festival Budaya Indonesia, dan Penerapan Teknologi Informasi digitalisasi (D4.0 – G5.0).
"Kemenparekraf akan mendorong kerja sama yang lebih erat lagi dalam bingkai kolaborasi dan terima kasih pada Pemerintah Kabupaten Badung yang telah menggagas acara ini. Kita melihat jumlah lapangan kerja yang diciptakan beragam bukan hanya di sektor pariwisata, tapi juga di ekonomi digital dan ini bagian dari penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024," kata Menparekraf Sandiaga.
Hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan tersebut Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Brigjen TNI Ario Prawiseso, Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Riwud Mujirahayu, Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa, Kepala Biro Komunikasi Kemenprekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun.
Kayegori : News
Editor : ZHR
Posting Komentar