Prof Bungaran Antonius Simanjuntak adalah sosok akademisi yang mewariskan banyak mutiara pemikiran sebagai buah kepeduliannya terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa.
"Hingga tahun-tahun terakhirnya, beliau tetap produktif menulis dan berkiprah di berbagai bidang. Jelas sekali, beliau adalah sosok teladan, inspirasi bagi kita semua, khususnya para generasi muda," ujar tokoh masyakat Sumut, Dr RE Nainggolan, MM saat melayat di rumah duka, di Jalan Seksama, Gang Rela Nomor 18, Simpang Limun, Medan.
Turut mendampingi, JA Ferdinandus, Jadi Pane, Dedy Mauritz Simanjuntak, Richard Simangunsong, dan Indra Simamora.
RE Nainggolan juga mengungkapkan, Prof Bungaran adalah sosok idealis, dan mewariskan buah pikiran bagaimana membangun Bona Pasogit, kawasan Danau Toba. "Beliau juga rutin menuliskan buah pemikirannya dalam edisi cetak Jurnal Pemerintahan, aktif di LSM KSPPM yang berpusat di Parapat. Sungguh energik dan produktif," kata Ketua Umum Nusantara Untuk Jokowi (N4J) itu.
Di N4J sendiri Prof Bungaran memiliki peran. Selain merupakan bagian dari Dewan Penasihat, Almarhum juga ikut menginisiasi pembentukan N4J Jawa Tengah. "Di kesempatan ini, izinkan kami juga menyampaikan salam dan ucapan dukacita dari Ketua DPD N4J Jawa Tengah, Ibu Rahmawaty, yang juga sahabat dari isteri almarhum," katanya.
Sebagaimana diketahui, mantan guru besar Universitas Negeri Medan itu meninggal dunia pada usia 82 tahun. Selain guru besar, Bungaran juga merupakan anggota perhimpunan KSPPM (Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat).
Tak hanya itu, pria kelahiran Sipahutar, 24 Juni 1941 ini juga merupakan seorang penulis dan pengarang sejumlah buku akademik, juga artikel dan opini di berbagai media massa.
Adapun buku-buku tersebut diantaranya Karakter Batak: Masa Lalu, Kini dan Masa Depan, Konflik Status dan Kekuasan Orang Batak Toba, Mealyu Pesisir dan Batak Pegunungan dan beberapa buku lainnya tentang konflik dan sosial-politik Batak Toba.
Bungaran Antonius Simanjuntak merupakan lulusan Universitas Leiden Belanda pada tahun 1978. Tak hanya menjadi guru besar di Unimed, Bungaran Antonius Simanjuntak juga merupakan salah satu pendiri Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Sumatera Utara bersama rekannya, Prof Drs Adam Nasution. Sebelumnya, dia menyelesaikan pendidikan S1 di UGM dan pernah menjadi Ketua GMKI Yogyakarta.
Bungaran Antonius Simanjuntak juga merupakan pengajar luar biasa (1980-1985). Pada awal tahun 1980-an, Guru Besar Emeritus Sosiologi dan Antropologi Universitas Negeri Medan tersebut mulai aktif sebagai aktivis.
Bungaran Antonius Simanjuntak dikenal sebagai sosok yang pantang menyerah. Pada saat usianya masih kecil, ia menjadikan Bung Karno sebagai panutannya untuk meraih cita-cita.
Ketika lulus dari SMA Negeri II Pematangsiantar pada tahun 1960, ia pun memutuskan merantau dari ke Yogyakarta.
Pada tahun 1967, pria kelahiran Sipahutar berhasil menyelesaikan pendidikan di Jurusan Sosiologi Fisipol UGM, Pumasarjam Sosiologi UGM tahun 1976, Post Graduate Culutural Anthropology Universitas Leiden Belanda tahun 1978, dan Program Doktor Sosial Politik/Sosiologi UGM tahun 1995.
Pada tahun 1969, ia kembali ke Medan dan menjadi Dosen di IKIP atau yang saat ini dikenal dengan Unimed.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar