BELAWAN, suarapembaharuan.com – Karantina Pertanian Belawan mendorong komoditas ekspor pertanian khususnya manggis dengan melakukan bimbingan teknis kepada petani tanaman manggis di Sibolangit Sumatera Utara (Sumut).
Sibolangit yang berada di Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah pengembangan budidaya tanaman manggis di Sumut. Disamping kondisi tanah yang sesuai, juga pemerintah daerah setempat sangat mendukung sehingga penanam manggis di daerah ini sudah mencapai seluas 46 ha.
"Selama ini buah manggis Sibolangit ini hanya rutin dipasarkan secara domestik, sekarang sudah berpeluang ekspor yang sangat menjanjikan, " ungkap Lenny Hartati Kepala Karantina Pertanian Belawan melalui keterangan persnya, Senin (3/4).
Menurut Lenny, sesuai data dari Ketahanan Pangan, dan Hortikultura tahun 2022, dengan lahan seluas 46 Ha tanaman manggis, dapat menghasilkan 79 ton hasil produksi manggis setiap kali panen.
Dikatakan Lenny, sudah ada tiga kelompok tani di Sibolangit kebun manggis yang sudah teregistrasi, yaitu, kelompok tani Suka Maju, kelompok tani Makmur dan kelompok Tani Bukum.
Saat memberikan pendampingan melalui bimtek pada Kamis (30/4), Lenny menerangkan bahwa selain kelompok tani yang teregistasi sudah ada rumah kemas buah manggis yang sudah diregistrasi Badan Karantina Pertanian (Barantan) yaitu PT. Erga Buana Kencana. “Dengan adanya registrasi kebun dan rumah kemas manggis, nanti akan mudah menembus pasar ekspor,” ujar Lenny.
Pacu Potensi Ekspor
Secara terpisah, Kepala Barantan, Bambang menyebutkan bahwa sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Mentan SYL untuk mengawal Gratieks supaya ekspor komoditas pertanian meningkat dimana produk lokal seperti manggis harus dipacu atau didorong supaya jadi komoditas ekspor.
“ini adalah tugas kami untuk melakukan pendampingan dan akan terus mendorong pelaku usaha meningkatkan kemampuan produksi dan kualitas produknya, pungkas Bambang.
Kategori : News
Editor : ARS
Posting Komentar