MEDAN, suarapembaharuan.com - Pengurus Yayasan UISU (Universitas Islam Sumatera Utara) melantik Dr. Hj. Safrida, S.E., M.Si. menjadi Rektor UISU Masa Jabatan 2023-2027 pada Rabu, 26 April 2023.
Prosesi pelantikan yang bertepatan dengan 5 Syawal 1444 Hijriah ini berlangsung di Aula Gedung Fakultas Kedokteran UISU, Jalan STM, Medan. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan sejumlah unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ikut berhadir.
Prosesi pelantikan Rektor UISU Masa Jabatan 2023-2027 ini diawali pembacaan Surat Keputusan (SK) Pengurus Yayasan UISU oleh Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Yayasan UISU, Ir. Indra Gunawan, M.P.
Selanjutnya, Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU, Prof. H. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp.Pros(k)., FICD. memimpin langsung proses pelantikan, ditandai dengan penyerahan SK Pengurus Yayasan UISU Nomor: 07/KEP/IV/2023 tentang penetapan Rektor UISU Masa Jabatan 2023-2027 kepada Hj Safrida.
Usai menerima SK, Hj Safrida –yang sebelumnya merupakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UISU— mengucapkan sumpah jabatan, berikut kontrak kinerja untuk segera meraih akreditasi unggul bagi UISU.
Seluruh prosesi pelantikan yang dipimpin Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU tersebut disaksikan secara langsung oleh Ketua Pembina Yayasan UISU, T. Hamdy Osman Delikhan Alhajj bergelar Raja Muda Deli.
Dalam sambutannya seusai memimpin prosesi pelantikan, Prof. Ismet yang juga bergelar Datuk Cendikia Dharmalaksana Raja menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Dr. H. Yanhar Jamaluddin, M.A.P. atas dedikasinya selama bertugas menjadi Rektor UISU Masa Jabatan 2029-2023.
Di kesempatan ini, Prof. Ismet memaparkan bahwa Hj Safrida sebelumnya telah melalui seluruh tahapan seleksi hingga fit and proper test bersama dua kandidat rektor lainnya, yang juga putra-putri terbaik UISU.
Selanjutnya, sosok yang juga assessor Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM PT-Kes) ini mengajak seluruh civitas akademik untuk bersama-sama mendukung Hj Safrida dalam menjalankan program kerjanya demi kejayaan UISU.
“Atas nama yayasan, kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga besar UISU yang telah bersama-sama menjaga kondusivitas selama ini,” pungkasnya.
Dalam kontrak kinerja yang dibacakannya pada prosesi pelantikan, Hj Safrida mengaku dalam setahun ke depan akan fokus merampungkan digitalisasi pelayanan mahasiswa, dosen, dan pegawai.
Selain itu, dia juga akan menyelesaikan pengelolaan sistem dan pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) bertaraf internasional bagi mahasiswa UISU.
Proses pelantikan Rektor UISU Masa Jabatan 2023-2027 ini seluruhnya dipersiapkan panitia dalam suasana Idul Fitri. Kepanitiaan pelantikan dipimpin H. Ikrom Helmi Nasution, S.H. dan Sekretaris T. Arif Hasan Delikhan, S.T.
Selain dihadiri Gubernur dan Forkopimda Sumut, pelantikan ini secara khusus juga disaksikan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah 1 Sumatera Utara, Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, M.A., Ph.D.
Tampak hadir Ketua Pengawas Yayasan UISU H. Sofian, SH, Ketua Senat UISU, Prof. Dr. Ir. H. Johar Arifin Husin, para wakil rektor, ketua lembaga dan dekanat di lingkungan akademik UISU.
Tak ketinggalan, seluruh unsur Pengurus Yayasan UISU, termasuk Bendahara Di antara undangan, Ir. Armansyah, M.T. Sedangkan di antara para undangan terlihat hadir Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtanadi Kabir Bedi.
Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, M.A., Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya dalam tahun ini memproyeksikan akreditasi unggul bagi tujuh perguruan tinggi di Sumatera Utara.
“Dalam proyeksi saya, UISU merupakan salah satu dari tujuh perguruan tinggi yang akan meraih akreditasi unggul di tahun ini,” ujarnya.
Sementara itu, Gubsu Edy Rahmayadi yang menjadi pembicara pamungkas dalam prosesi pelantikan Rektor UISU Masa Jabatan 2023-2027 menyampaikan keprihatinan akan kondisi pendidikan di Sumatera Utara.
Menurutnya, tingkat pendidikan masyarakat Sumatera Utara masih tertinggal dibanding provinsi di Pulau Jawa. Dia kemudian membandingkan tingkat pendidikan warga Sumatera Utara dengan warga Jawa Barat.
“Di Sumut ini rata-rata pendidikan baru 9 tahun. Bahkan ada lima daerah di sini yang rata-rata pendidikannya 6 tahun. Itu kira-kira setara TK saja. Sementara di Jawa Barat, rata-rata pendidikan warganya 13 tahun. Jadi kita masih tertinggal 4 tahun,” ungkapnya.
Selanjutnya, dia secara khusus meminta LL Dikti Wilayah 1 untuk meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi di Sumatera Utara. Sehingga, benar-benar mampu bersaing di dunia kerja.
Kategori : News
Editor : ARS
Posting Komentar