Setelah Ganjar Pranowo diumumkan sebagai Capres oleh PDIP, Jumat (21/4/2024), sejumlah Parpol langsung tancap gas mengikuti PDIP. Partai Hanura dan PPP sudah menyatakan akan mendukung Ganjar Pranowo.
Sutrisno Pangaribuan. Google |
Polemik terjadi setelah aksi saling sindir antar siapa Parpol yang mendahului dan mengikuti. Ada Parpol yang merasa sebagai pelopor, ada Parpol yang merasa paling berhak. Ekspresi elit Parpol tersebut menjadi bukti kesombongan sebagai karakter utama elit Parpol.
Gagasan koalisi besar antar Parpol sejak awal ditawarkan bukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Tetapi untuk mengakomodasi kepentingan elit Parpol itu sendiri. Ada Parpol yang kuatir tidak mampu bertahan di parlemen, ada pula Parpol yang ingin masuk parlemen. Akibatnya muncul polemik ala "taman kanak- kanak".
Para elit Parpol seharusnya membahas kerjasama untuk memperkenalkan Ganjar Pranowo sebagai Capres, bukan saling sindir tentang hak kesulungan terhadap Ganjar Pranowo. Jangan sampai simpati rakyat berkurang kepada Ganjar Pranowo, akibat kelakuan elit Parpol pendukungnya.
Strategi memperkenalkan Ganjar Pranowo sebagai Capres yang simetris dengan Joko Widodo tentu diterima publik dengan baik. Akan tetapi harus dibarengi oleh tindakan yang saling menerima dan saling menghargai.
Kerjasama antara Parpol parlemen dengan non parlemen, antara Parpol dengan kelompok relawan harus dibangun atas kesadaran bersama akan tujuan utama memenangkan Capres Ganjar Pranowo. Semangat gotong royong harus menjadi dasar dari perjuangan, sehingga tidak ada pihak yang lebih dominan dari pihak lainnya.
Kelompok relawan harus diberi akses yang seluas- luasnya terhadap Ganjar Pranowo. Parpol tidak boleh membatasi interaksi relawan kepada Ganjar Pranowo. Maka segala bentuk gagasan dan tindakan Parpol untuk membatasi ruang gerak, kanalisasi akses terhadap Ganjar Pranowo harus dihentikan. Ganjar Pranowo tidak akan memenangkan Pilpres 2024 jika Parpol menjauhkan Ganjar Pranowo dari kelompok relawan, dari rakyat.
Elit Parpol seharusnya lebih banyak mendengar, melihat, dan merasakan apa yang saat ini paling dibutuhkan oleh rakyat. Elit Parpol tidak perlu berbicara banyak, "Mereka harus lebih banyak menggunakan mata dan telinga daripada mulut".
Parpol harus memberi masukan kepada Ganjar Pranowo yang bersumber dari rakyat. Sebab hanya Capres yang memahami kebutuhan dan mampu menjawab berbagai persoalan rakyat yang akan memenangkan hati dan suara rakyat di Pemilu 2024.
Kelompok Parpol maupun relawan harus menghindari sikap eksklusif. Tidak boleh menciptakan jarak antar rakyat dengan Ganjar Pranowo. Jika Pemilu 2014 Jokowi menang dengan tagline: "Jokowi Adalah Kita". Maka di Pemilu 2024, Ganjar Pranowo akan menang dengan tagline: "Ganjar Milik Kita".
Sutrisno Pangaribuan
Presidium Kongres Rakyat Nasional ( Kornas ).
Posting Komentar