JAKARTA, 21 Maret 2023 – Pasar crypto mengalami kenaikan harga signifikan dalam seminggu, bahkan aset crypto Bitcoin (BTC) sempat menyentuh US$28.000. Kenaikan tersebut didorong oleh pemberitaan terkait inflasi di Amerika Serikat (AS) yang turun selama delapan kali di bulan Februari 2023 dan beberapa faktor lainnya.
Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin mengungkapkan, “BTC dan aset kripto lainnya terus menunjukkan kekuatan dengan kenaikan harga yang signifikan hingga 23% dalam sepekan terakhir. Namun, hasil rapat FOMC minggu ini menjadi faktor kunci dalam menentukan arah tren selanjutnya,”
Pasar crypto masih perlu waspada terkait adanya kemungkinan The Fed akan menaikan suku bunga sebanyak 0,25% pada Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting hari Rabu tanggal 22 Maret 2023. Pasalnya The Fed masih menghadapi dilema akibat permasalahan perbankan, di mana pemerintah AS terpaksa melakukan intervensi untuk menyelamatkan beberapa bank seperti Signature, SVB, dan Silvergate. Selain itu, kabar yang terbaru, bank Credit Suisse di Swiss juga sedang menghadapi masalah yang serius dan dalam proses pengambilan alih oleh grup union bank Swiss (UBS).
“Maraknya sentimen negatif di industri perbankan selama seminggu terakhir, menjadikan aset crypto pilihan menarik. Adopsi teknologi blockchain yang semakin meningkat di beberapa negara Asia, serta kenaikan jumlah investor institusional, turut memperkuat posisi aset crypto sebagai aset digital yang menarik dan memperkuat sentimen positif terhadapnya,” ujar Timo.
Pasar kripto mengalami reli setelah muncul berita bahwa SVB akan diambil alih oleh pemerintah AS dan stablecoin USDC kembali pada peg-nya kepada dolar AS. BTC naik hingga 23% selama sepakan dan kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan naik 12% selama seminggu dan nilainya melampaui angka 1 triliun. Namun untuk terus mengalami kenaikan, BTC perlu harus memperhatikan titik penting yaitu garis EMA 200 Minggu. Jika BTC berhasil menutup minggu di atas garis tersebut, kemungkinan akan membentuk area support di Minggu depan sebagai tanda bahwa BTC sudah melewati bottom.
“Investor telah melihat bahwa aset crypto menjadi alternatif instrumen investasi guna mengantisipasi adanya perlambatan kenaikan suku bunga hingga alternatif dari sistem perbankan tradisional yang tengah menghadapi kendala akhir-akhir ini. Semakin banyak yang mempercayai bahwa aset crypto terutama Bitcoin dapat menjawab tantangan tersebut,” tutup Timo.
***
Tentang PINTU
PINTU adalah platform trading aset crypto di Indonesia yang berfokus pada tampilan mobile. Tujuan kami adalah untuk membantu aset crypto lebih mudah diakses siapapun serta menjembatani inklusi dunia crypto di Indonesia. PINTU berfokus pada tampilan aplikasi yang intuitif, mudah digunakan, dan konten edukasi in-app, terutama bagi investor crypto baru dan kasual.
Posting Komentar