Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tampil lugas, tegas, bahkan garang saat dia menjadi pembicara di World Economic Forum (WEF) 2023 di Davos, Swiss.
Luhut ketika tampil di World Economic Forum Davos, Swiss, Rabu (18/1/2023) lalu. Google |
Jenderal yang kenyang pengalaman di pasukan komando itu memang benar-benar menjadi dirinya sendiri di forum internasional itu: tegas, cepat, tidak suka hal bertele-tele, apalagi yang sekadar retorika bermanis-manis di bibir.
"Because sometimes I experienced too much discussions. So I told my counterpart from the US, John Kerry, why don't we do like this: we propose. Anything you advice to us, we're very welcome, but one thing, don't disturb our economic growth!"
Luhut menjelaskan ketidaksukaannya terhadap diskusi yang kadang terlalu banyak tanpa aksi. Dia mengatakan kepada mitra dari Amerika Serikat, John Kerry (pernah menjadi kandidat Presiden AS namun kalah dari George Bush-Red), bahwa Indonesia sangat terbuka dengan saran dan usulan apa pun, tetapi satu hal yang tak bisa ditawar, jangan ganggu pertumbuhan ekonomi kami.
"Menciptakan lapangan kerja yang luas bagi rakyat Indonesia adalah hal yang mutlak dan saya yakin negara-negara Asean lain juga memiliki pendapat yang sama,” ujarnya di World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, seperti dikutip dalam unggahan resmi di Instagram, Kamis (19/1/2023) lalu.
Dalam kesempatan yang sama, LBP mengungkapkan Indonesia juga awalnya diragukan bisa sukses menyelenggarakan KTT G20 tahun lalu di Bali. Namun, dia mengatakan Indonesia berhasil mengubah stigma tersebut menjadi sebuah kesuksesan yang luar biasa.
“Jika KTT G20 saja dapat diselenggarakan dengan sukses dan mendapat pujian dari seluruh negara, maka KTT ASEAN 2023 juga dapat mengulangi kesuksesan yang sama,” imbuhnya.
Tuai Pujian
Potongan video forum itu pun beredar luas di berbagai platform media sosial selain media massa mainstream. Apresiasi terhadap ketegasan dan artikulasi luar biasa LBP di forum itu berdatangan dari semua kalangan, tidak saja dari pihak-pihak yang mendukung pemerintah, tetapi juga dari mereka yang kerap berseberangan.
AkunTwitter @TxtdariHI yang sering memuat konten tentang hubungan internasional mengunggah ulang klip video dan menuai tiga ribuan retweets, hampir 10 ribu likes. Dari 909 RT dengan komentar dan 400-an replies, hampir seluruhnya merupakan apresiasi.
"What if in the next era I select him as the new president," tulis akun @Nihuangfalun. Ada juga yang menceritakan bagaimana komitmen LBP membangun institusi pendidikan berstandar internasional, dan visi kebangsaannya yang sangat kuat.
Tidak sedikit pula yang mengaku terkejut melihat komitmennya kepada kepentingan nasional, selain tentu saja artikulasi bahasa Inggris-nya yang justru terasa semakin berwibawa dengan aksen Indonesia yang kental.
Beberapa akun yang selama ini sering bersuara miring tentang pemerintahan khususnya sosok LBP pun tak urung ikut menyampaikan apresiasi. Umumnya mereka mengatakan, terlepas dari berbagai kontroversi yang dialamatkan kepadanya, adalah sangat bisa dipahami mengapa Presiden Joko Widodo mempercayakan begitu banyak tugas penting kepadanya.
"Now I understand why The President gives him so many tasks," tulis akun @abriaeden.
Tampaknya, pepatah "Tidak Kenal Maka Tak Sayang" juga berlaku dalam fenomena ini. Banyak orang yang membuat kesimpulan dan penilaian sendiri terhadap sosok Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan hanya berdasar pada asumsi bahkan desas-desus dan info yang tidak jelas.
Begitu mereka punya kesempatan secara langsung melihat kinerja atau hasil sentuhan "tangan emasnya", apalagi berada satu forum dengan beliau, penilaian itu akan berubah menjadi positif bahkan mendatangkan decak kagum.
Penulis : Dr RE Nainggolan, MM
Editor : AHS
Posting Komentar