MEDAN, suarapembaharuan.com - Sebuah pesan berantai yang viral di medis sosial WhatsApp (WA) terkait penculikan anak di SDN Percobaan Jl.Sei Petani dan SD Al Iklas Jalan Sei Padang, Medan setelah diselidiki polisi ternyata hoax.
Kombes Pol Hadi Wahyudi. Ist |
Penyidik Cyber Crime Ditreskrimsus Poldasu kini tengah melakukan penyelidikan terhadap orang yang membuat konten dan menyebarkan hingga viral dimedis sosial.
“Setelah diselidiki unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan dan Subdit III/Jahtanras Ditreskrimum Poldasu, bahwa penculikan anak di SDN Percobaan Jl.Sei Petani dan SD Al-Iklas Jl.Sei Padang, Medan tidak benar dan berita itu bohong atau Hoax,” jelas Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi.
Wahyudi pun mengatakan, penyidik Cyber Crime Ditreskrimsus Poldasu tengah melacak penyebar informasi hoax tersebut. Kepada masyarakat, Hadi menghimbau, agar tidak cepat percaya dengan isu-isu penculikan anak karena sampai saat ini polisi belum ada menerima laporan soal penculikan anak di Medan.
“Bilamana ada yang menyebar berita tentang terjadinya penculikan anak namun kenyataan dilapangan tidak benar (Hoax), akan berurusan kepada hukum karena berita yang disebarluaskan sudah membuat masyarakat menjadi resah. Kebohongan informasi itu harus dipertanggung jawabkan dimata hukum oleh yang memviralkan,” tegas Hadi Wahyudi.
Juru bicara Poldasu itu menjelaskan, dengan viralnya berita penculikan anak di sekolah itu, pihak Subdit III Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut bersama unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan langsung mendatangi SDN Percobaan di Jl Sei Petani, dimana dua anak bernama Zaskia kelas 2 A dan Iva kelas 4 C diculik. Dari berita whatsapp berantai viral itu, aksi penculikan terjadi Jumat, 03 Februari 2023 sekira pukul 16.30 wib.
Di SD Negeri Percobaan tersebut, kata Kabid Humas, petugas melakukan wawancara dengan beberapa orang pihak sekolah dan tidak satu orangpun diantara mereka menyebut terjadi penculikan anak.
“Baik Staf TU sekolah bernama Darwita, penjaga sekolah bernama Sunardi menjelaskan bahwa tidak benar adanya kejadian percobaan penculikan anak di sekolah maupun juga diluar gerbang sekolah,” jelas Hadi.
Selain keduanya, sambung Hadi Wahyudi, petugas juga mewawancarai Kepala Sekolah Fauziah Rusmini dan menyatakan bahwa tidak ada peristiwa pencobaan penculikan anak di lingkungan sekolah. Bahkan, Kepsek mengatakan tidak ada siswa mereka yang bernama Zaskiah dan Iva serta pegawai bernama Heriono.
“Menurut Kepala Sekolah bahwa WA berantai yang mengatakan kejadian percobaan penculikan anak di SDN Percobaan bukan dari pihak sekolah, akan tetapi info tersebut berasal dari salah satu wali murid SD Al Ikhlas Jln. Sei Padang No. 129 Medan. Dengan adanya isu-isu penculikan anak itu, kepala sekolah mengumpulkan seluruh guru dan pegawai pada Kamis tanggal 2 Februari 2023, agar meningkatkan kewaspadaan sehingga penjagaan di sekolah diperketat oleh satpam,” terangnya.
Kemudian, sambung Hadi, menindaklanjuti keterangan kepala sekolah tersebut, petugas kepolisian mendatangi Sekolah Al-Ikhlas Jln. Sei Padang No. 129 Medan dan bertemu dengan staf pengajar/guru BK bernama Intan Atmika Mayasari dan menyatakan tidak ada peristiwa percobaan penculikan anak di lingkungan sekolah mereka dan juga tidak ada siswa yang bernama Zaskiah dan Iva serta pegawai bernama Heriono.
“Dari keterangan itu diketahui bahwa WA berantai yang menyatakan adanya percobaan penculikan anak dikirim oleh orang tua murid bernama Ibu Askarauf kepada guru. Kemudian tim melakukan konfirmasi kepada Ibu Askarauf dan menyatakan bahwa WA berantai tersebut ia dapat dari grup pengajian dan tujuannya mengirim kepada guru agar waspada dengan adanya isu penculikan anak,” sebut Kabid Humas.
Kombes Hadi Wahyudi menghimbau segera laporakan ke polisi jika menemukan kecurigaan pelaku tindak pidana, tetap awasi anak- anak kita dan yang penting harus poeka terhadap situasi dan lingkungan.
Kategori : News
Editor : RAS
Posting Komentar