SEMARANG, suarapembaharuan.com – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, resmi menutup Posko Terpadu Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Dinas Perhubungan Jateng, Rabu (4/1/2023).
Ist |
Berbagai kendala maupun keberhasilan dalam pelaksanaan Posko Terpadu Nataru yang berlangsung mulai 22 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023, akan menjadi bahan evaluasi untuk persiapan menghadapi Idulfitri 2023.
“Pelaksanaan Natal dan tahun baru alhamdulillah berjalan lancar dan tidak terjadi kendala-kendala atau hambatan yang luar biasa. Matur nuwun atas partisipasi dari semuanya, ini karena peran serta semua pihak yang ikhlas memfasilitasi untuk perayaan Nataru,” kata Sekda, di sela penutupan Posko Nataru, di Gedung Wahana Graha Dinas Perhubungan Jateng.
Ditambahkan, selama pelaksanaan Posko Terpadu Nataru, tercatat beberapa hal atau kondisi yang menjadi bahan evaluasi untuk menghadapi event serupa yang lebih besar, yakni perayaan Idulfitri 2023. Beberapa catatan yang harus menjadi perhatian semua pihak, antara lain terkait kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan jalan rusak, banjir, tanah longsor, gelombang tinggi, dan bencana alam lainnya.
Terlebih pada perayaan Idulfitri 2023, pemerintah menerapkan cuti bersama yang cukup panjang dan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sehingga aktivitas perpindahan manusia diperkirakan akan lebih tinggi dibanding saat perayaan Natal dan tahun baru. Selain itu, kondisi cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi harus menjadi perhatian bersama untuk selalu siaga dan mengantisipasi berbagai hal.
“Kondisi cuaca ekstrem ini perlu kita antisipasi terus, terutama banyak jalan rusak. Ini menjadi perhatian kita bersama dan tetap menyiapkan bareng-bareng untuk event lebih besar Idulfitri, kita siapkan lebih dini. Kondisi-kondisi kemarin djari hasil evaluasi menjadi bahan perbaikan kita untuk menghadapi Idulfitri 2023,” jelasnya.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dishub Jateng Syurya Deta Syafrie mengatakan, pelaksanaan Posko Terpadu Nataru Jateng terdiri dari sembilan koordinator bidang, di antaranya bidang infrastruktur bencana, kesehatan, Kamtibnas, lalu lintas, energi, dan lainnya, berjalan baik. Bahkan, mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
“Sebagai tindak lanjut kita nanti, masih ada keluhan dari masyarakat. Utamanya untuk lampu penerangan jalan yang berada di ruas jalan nasional. Karenaya, ke depan, di jalan nasional akan lebih mendapat perhatian lagi, dan segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Terkait infrastruktur, kata Deta, kondisi secara umum infrastruktur di Jateng berada dalam kondisi mantab. Namun, karena adanya banjir akibat curah hujan tinggi di beberapa daerah, maka infrastruktur jalan ada yang mengalami penurunan atau rusak tergerus air hujan. Untuk ekonomi disampaikan kebutuhan pokok masyarakat relatif stabil, harga stabil, dan ketersediaan aman.
Deta menambahkan, pada bidang lalu lintas, tercatat arus lalu lintas melalui tol maupun nontol yang masuk di Jateng sebanyak 1.128.458 unit kendaraan. Sedangkan kendaraan keluar Jateng sebanyak 1.318.975 unit.
Terkait kejadian kecelakaan selama masa Nataru, mengalami penurunan sebesar 42% dibanding 2022. Untuk jumlah total orang masuk Jateng sebanyak 8,2 juta, dan yang keluar Jateng tercatat 8,3 juta orang.
Kategori : News
Editor : RAS
Posting Komentar