JAKARTA, suarapembaharuan.com – Kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal mengubah sejarah dan peradaban transportasi di Indonesia. Kereta cepat adalah masa depan moda transportasi di Indonesia, meskipun menuai kontroversi.
Foto: Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal mengubah peradaban transportasi di Indonesia. Ist |
“Pro kontra pembangunan perkeretaapian di Indonesia tidak hanya terjadi sekarang, namun juga terjadi di masa kolonial Pemerintah Hindia Belanda ketika akan membangun perkeretapiaan di Pulau Jawa, sekitar 150 tahun yang lalu,” ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, Selasa (13/12/2022).
Demikian pula halnya pembangunan MRT Jakarta dan LRT Jabodebek. Pro dan kontra terjadi hingga saat ini.
Dia menjelaskan, pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung prosesnya begitu cepat tanpa perencanaan yang matang. Biaya proyek menjadi Rp 114,24 triliun atau membengkak Rp 27,09 triliun. Target penyelesaian pun molor dari tahun 2019 mundur ke tahun 2023 mendatang.
“Di banyak negara, kehadiran kereta cepat untuk mengalihkan pengguna pesawat terbang. Stasiun pemberangkatan dan akhir terletak di pusat kota, bukan pinggiran kota,” ungkapnya.
Berdasarkan data, Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibangun sepanjang 142,3 kilometer yang terdiri 13 terowongan (tunnel), pemotongan (cutting) 19,2 km (13,5 persen), tanggul (embankment) sepanjang 23,58 km (16,6 persen), terowongan sepanjang 16,82 km (11,8 persen) dan konstruksi melayang (elevated) sepanjang 82,7 km (58,1 persen).
“Hingga akhir November 2022, progress pembangunan mencapai 81,66 persen dan investment progress 91,40 persen,” katanya.
Nantinya, sambung dia, kecepatan kereta cepat mencapai 350 km per jam. Jarak Jakarta-Bandung ditempuh sekitar 45 menit.
Djoko yang juga dosen Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Semarang, menambahkan Pemkab Karawang, Pemkab Bandung dan Pemkot Bandung harus menyiapkan fasilitas angkutan umum dari kawasan perumahan dan permukiman melewati ke stasiun.
“Aksesibilitas dan kelanjutan perjalanan hingga mendekati perumahan dan permukiman akan menjadi kunci keberhasilan penumpang kereta cepat,” tuturnya.
Kota Bandung sudah dibantu oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengoperasikan 5 koridor bus Trans Metro Pasundan dengan skema pembelian layanan (buy the service). Mulai 2023 akan dibangun jaringan bus rapid transit (BRT) di Kota Bandung, bantuan Kemenhub dan Bank Dunia.
Hasil perhitungan Polar UI (2021) diasumsikan 11 persen yang beralih, estimasi penumpang per hari 29.140 penumpang per hari dan tahun 2023 diperkirakan meningkat menjadi 31.215 penumpang per hari.
“Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang kelas ekonomi cukup nyaman. Semoga dengan adanya manajemen tiket yang membagi kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi dapat meningkatkan jumlah penumpang,” imbuhnya.
Selain itu, penetapan tarif disesuaikan dengan kondisi waktu operasi di hari biasa, akhir pekan atau liburan.
“Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus selesai, sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat,” pungkasnya. (MAN)
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar