TANGERANG SELATAN, suarapembaharuan.com - Motor listrik kini menjadi primadona transportasi masa depan. Menariknya, harga awal yang terbilang cukup tinggi, kini bisa lebih murah dan harga ekonomis, bahkan di bawah Rp 20 juta di tahun 2023.
Bagaimana tidak, konversi dari kendaraan berbahan bakar fosil (bahan bakar minyak atau BBM) mulai beralih ke kendaraan listrik. Ramah lingkungan salah satu unsur yang digaungkan agar gas asap buangan dari kendaraan berbahan bakar fosil menghasilkan karbondioksida yang menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global bisa berkurang.
Adalah PT Terang Dunia Internusa (PT TDI) selaku produsen motor listrik United E-Motor Tech, berencana meluncurkan beberapa produk baru tahun depan. Hal ini merespon kebijakan pemerintah yang ingin memberikan subsidi kendaraan listrik, khususnya bagi produsen yang memiliki pabrik di Tanah Air.
"Kami juga telah mempersiapkan rangkaian line-up United E-Motor Tech terbaru yang siap untuk kami luncurkan di tahun depan," ucap Direktur PT Terang Dunia Internusa, Henry Mulyadi saat konferensi pers di United Bike, Alam Sutera Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pada Rabu (28/12/2022).
Foto: Motor listrik yang dipasarkan United E-Motor Tech di Indonesia |
Perusahaan menyebut brand United E-Motor Tech yang merupakan motor listrik dipastikan diproduksi di Indonesia dengan keunggulan inovatif, adaptif dengan kemajuan teknologi, bergaransi dan eco-friendly.
Bukan cuma satu, Henry menyebut pihaknya tengah mempersiapkan dua sampai tiga motor listrik baru dengan harga yang relatif terjangkau. Namun, dengan catatan pemerintah benar-benar merealisasikan wacana insentif berupa subsidi kendaraan listrik Rp 8 juta untuk setiap pembelian unit motor listrik baru. Sedangkan untuk motor yang dikonversi menjadi motor listrik sebesar Rp 5 juta.
Pihaknya mendukung rencana pemerintah terkait kebijakan kendaraan listrik dengan memberikan subsidi untuk pembelian mobil dan motor listrik. Diakui kebijakan ini akan mendorong perkembangan industri otomotif berbasis listrik dan otomatis dapat meningkatkan penjualan motor listrik di Indonesia, sekaligus mewujudkan target elektrifikasi di sektor transportasi.
"Dengan adanya subsidi, bila subsidi itu benar Rp8 juta per unit, itu sudah dipastikan kita bisa menjual harga di bawah Rp10 juta. Jadi harga produk baru kami nanti akan ada di rentang Rp 15 juta sampai Rp 20 juta. Dan kami akan buat dua atau tiga model di sana," jelas Henry.
Jika sesuai rencana, motor baru United E-Motor Tech ini akan diluncurkan pada kuartal pertama 2023. Langkah ini diambil sebagai wujud kontribusi para pemegang saham untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan industri motor listrik dalam negeri.
"Launchingnya perkiraan akan di bulan Januari atau Februari. Mungkin peluncurannya satu per satu dulu, karena developmentnya masih berjalan terus," urai dia.
Guna mendukung rencana tersebut, perusahaan yang merupakan produsen motor listrik dalam negeri sudah memiliki pabrik dan supply chain lokal, mengambil sebuah langkah besar dengan menambah modal sebesar Rp 124 miliar demi menunjang produksi pabrik United E-Motor Tech di Tanah Air.
Foto: Direktur PT Terang Dunia Internusa Henry Mulyadi mengenalkan United E-Motor Tech terbaru di United Bike, Alam Sutera Tangerang Selatan pada Rabu, 28 Desember 2022. |
”Langkah ini kami ambil sebagai wujud kontribusi para pemegang saham untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan industri motor listrik dalam negeri,” ungkap Henry Mulyadi.
Ia mengungkapkan, investasi tersebut akan digunakan untuk pembelian pabrik seluas 54.000 meter persegi, serta bangunan pabrik seluas 35.000 meter persegi. Nantinya pabrik tersebut akan memproduksi sebanyak 500.000 unit motor listrik per tahunnya.
“Motor ini akan dimulai pada tahun 2023 dan akan dipasrkan di seluruh Indonesia. Motor listrik bisa dibawah harga Rp 20 juta itu dikarenakan ada subsidi dari pemerintah sekitar Rp 8 juta untuk setiap pembelian motor baru dari pemerintah,” ungkapnya.
Tak hanya itu, investasi tersebut juga meliputi fasilitas penunjang lainnya seperti produksi spare parts, dan peralatan kerja lain macam welding, painting, assembling dan alat pengetesan.
Selain itu, United E-Motor memastikan produk yang akan dibuat pada 2023 bakal memiliki persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) cukup besar.
"Produk United E-Motor Tech memiliki persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup besar, sekitar 50 persen untuk produksi 2023. Jadi tidak diragukan lagi bahwa produk United E-Motor Tech sangat berperan dalam pertumbuhan perekonomian nasional," imbuh Henry.
Terkait potensi pasar motor listrik di Indonesia di tahun 2023, Henry mengungkapkan bakal mencapai sekitar 500 ribu unit per tahun. United E-Motor Tech sendiri menargetkan bisa meraih 10% – 20% dari potensi pasar tersebut.
“Untuk target produksi kami di tahun 2023 mencapai 100 – 200 ribu unit motor. Bilamana permintaan pasar melebih dari 500 ribu, mungkin kita akan tingkatkan juga produksinya,” urai Henry.
Bukan hanya itu, perusahaan juga berencana untuk mengekspor produk mereka ke pasar mancanegara. Motor ini juga sudah dikenalkan pada penyelenggaran Presidensi G-20 di Bali pada 15-16 November 2022 lalu.
"Tidak hanya untuk pasar lokal, motor listrik produksi dalam negeri ini turut diekspor ke mancanegara. Untuk awalnya kami tengah melakukan pembicaraan ke Malaysia, Vietnam dan Singapura. Saat ini sedang dalam penjajakan. Tetapi saat ini kami fokus pasar lokal di Tanah Air terlebih dahulu," ungkap Henry.
Insentif Subsidi Pemerintah
Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan kebijakan terkait pemberian insentif berupa subsidi terhadap pembelian kendaraan listrik, baik mobil maupun motor.
Hal tersebut diumumkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan pers melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (14/12/2022).
Agus menerangkan bahwa subsidi tersebut akan diberikan kepada pembeli kendaraan listrik dari produsen yang memiliki pabrik di Indonesia. Ditambahkannya, insentif untuk pembelian motor listrik yang baru sebesar Rp 8 juta, sedangkan untuk motor yang dikonversi menjadi motor listrik sebesar Rp 5 juta.
”Kebijakan tersebut sedang dalam proses evaluasi yang intens oleh pemerintah,” ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menambahkan pada Minggu lalu (18/12/2022).
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar