JAKARTA, suarapembaharuan.com - Mungkin banyak dari kamu yang sudah menyadari tentang perbedaan harga HP pada setiap jenis merek ternyata tidak berbeda jauh atau bahkan sama. Terlebih lagi dengan harga HP yang lama alias kenaikan harganya tidak terlalu besar.
Ilustrasi |
Dikutip dari Pintu Academy, target costing adalah pendekatan atau strategi yang dilakukan oleh pebisnis untuk menetapkan titik harga kepada suatu produk dan merekayasanya ke titik tersebut.
Dengan arti lain, target costing adalah cara memanajemen biaya produk di mana perusahaan membandingkan potensi manfaat yang diharapkan dari produk tersebut. Target costing juga disebut sebagai solusi pemasaran dengan harga yang optimal.
Dapat disimpulkan bahwa target costing adalah salah satu strategi yang efektif untuk digunakan dalam menetapkan harga produk dalam jangka waktu tertentu selama siklus pengembangan produk tersebut. Selain itu, pengembangannya pun disesuaikan dengan profitabilitas yang diinginkan.
Tujuan utama dari target costing adalah untuk mengelola bisnis supaya lebih menguntungan di pasar yang sangat bersaing atau kompetitif.
Adapun tiga tujuan utama lainnya sebagai berikut:
● Untuk menurunkan biaya produk baru sehingga tingkat profitabilitas yang dibutuhkan bisa dipastikan
● Produk baru yang akan dipasarkan akan dapat memenuhi tingkat kualitas, waktu pengiriman dan harga yang diperlukan oleh pasar
● Untuk memotivasi semua karyawan perusahaan dalam mencapai target laba selama pengembangan produk. Hal ini dilakukan dengan menjadikan target costing ini sebagai kegiatan manajemen laba perusahan dengan jangkauan yang lebih luas
Berikut ini ciri atau karakteristik utama dari target costing yang perlu diketahui antara lain:
● Dengan target costing, untuk melihat pengurangan biaya produk bisa diidentifikasi dengan mudah. Pasalnya, strategi ini melibatkan pencarian peluang untuk mengurangi biaya tanpa harus mengurangi kualitas produk. Sehingga target costing juga dapat mengidentifikasi peluang tersebut.
● Penentuan target biaya di mana dengan cara mengurangi pendapatan target dari harga targetnya.
● Telah menjadi bagian integral dari strategi dan pengenalan produk baru ke pasaran.
● Sebagai perkiraan harga pasar produk. Dengan arti lain, target costing akan memakai berbagai teknik perkiraan penjualan dengan membuat pertimbangan untuk spesifikasi desain produk dan kondisi pasar yang kompetitif.
● Sebagai target pengurangan biaya di mana membutuhkan estimasi biaya produk baru saat ini.
Adapun kelebihan target costing yang akan diperoleh bila dipakai dalam strategi bisnis antara lain:
1. Dapat Mengoptimalkan Biaya
2. Cara yang Lebih Sistematis dan Formal
3. Meminimalisir Waktu Siklus Produk
4. Profitabilitas Bisnis Jauh Lebih Besar
Perbedaan antara target costing dengan target pricing ini dapat dilihat cara perusahaan dalam menentukan harga jual pada produknya. Target costing biasanya dilakukan ketika perusahaan telah menentukan harga jual.
Sedangkan target pricing dilakukan setelah perusahaan menetapkan target costing. Target pricing dapat berhasil saat perusahaan telah menetapkan costing tersebut dengan sebaik mungkin.
Sehingga biaya tersebut dapat digunakan untuk proses produksi di tahap selanjutnya dan tepat dengan sasaran. Jadi, untuk lebih mudah memahami keduanya yaitu sebenarnya target cost merupakan salah satu dari bagian penting dari target pricing.
Akan tetapi, risiko yang akan diterima itulah yang menyebabkan banyak orang menganggap keduanya adalah sama. Risiko utama yang terjadi jika salah dalam menentukan harga tentu akan mengakibatkan kegagalan produksinya.
Dalam teknik target costing (biaya target), biaya direncanakan serta dikelola dari suatu produk di awal fase pengenalannya seperti pengembangan atau perencanaan produk. Kemudian melakukannya di fase akhir dari pengembangan produk tersebut.
Adapun tahap-tahap dalam menentukan target costing sebagai berikut:
1. Tentukan harga jual untuk produk baru dan perkirakan output dari analisis pasar dan target laba.
2. Kemudian lakukan penetapan biaya target dengan mengurangi keuntungan dari harga jual.
3. Analisis biaya fungsional untuk komponan dan proses tertentu.
4. Setelah itu, baru menentukan perkiraan biaya produk.
5. Bandingkan antara estimasi biaya dan target biaya.
6. Apabila perkiraan biaya jauh lebih besar dari apa yang ditargetkan, maka ulangi analisis biaya untuk mengurangi perkiraan biaya tersebut.
7. Keputusan akhir yang akan diambil berpacu pada pengenalan produk setelah perkiraan biaya sudah tepat sasaran.
8. Terakhir, manajemen biaya ketika produksi dilakukan.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar