MEDAN, suarapembaharuan.com - Sebagai tindak lanjut pembersihan areal PTPN 3 Afdeling 4 kebun Bangun, yang sudah dibebaskan dari penggarap, langsung ditanami bibit kelapa sawit. Sampai Selasa (1/11/2022) siang, sedikitnya sudah 9.370 batang bibit kelapa sawit ditanam di areal 63 hektar dari 66 hektar yang dibebaskan dari penggarap.
Ini merupakan bagian dari 91,5 hektar areal HGU No.1 Afdeling 4 Kebun Bangun. Sementara sisanya diperuntukkan bagi pembangunan jalur tol Pematang Siantar- Parapat dan jalan lingkar luar kota Pematang Siantar.
"Kira-kira tiga hektar lebih lagi yang belum dibersihkan, karena masih ada sebagian warga yang bertahan dan belum menerima Suguh Hati yang disiapkan PTPN 3," ujar Kol. Kuang Kepala Papam Direksi PTPN 3 didampingi Waka Papam Idris.
Sesuai rencana seluruh areal di luar peruntukan PSN jalur tol, dan jalan lingkar Pematang Siantar, akan menjadi bagian areal tanaman kelapa sawit PTPN 3 dalam upaya meningkatkan produksi kelapa sawit untuk mendukung produksi minyak goreng nasional seperti yang sudah menjadi target Holding PTPN 3 grup.
"Karena itu penyelesaian pembebasan lahan HGU dari penggarap menjadi target untuk diselesaikan secepatnya," tambah Kol. Juang.
Menurut data afdeling 4 kebun Bangun yang berada di Kelurahan Basorma dan Kelurahan Gurila, Pematang Siantar, tidak kurang 240 pintu rumah semi permanen dan pondok-pondok yang selama ini berdiri di areal HGU No.1. Pemiliknya adalah warga masyarakat penggarap yang tergabung dalam beberapa kelompok tani dengan Poktan utama Forum Tani Sejahtera Indonesia (Fortasi) yang dipimpin JS.
"Inilah yang sedang kita proses untuk penyelesaiannya secara persuasif, dengan memberikan Suguh Hati kepada warga penggarap," jelas Doni Manurung Asisten Personalia Kebun Bangun.
Secara prinsip sebenarnya sebagian besar warga sudah sangat sadar bahwa mereka tidak mungkin bertahan di atas lahan HGU yang jelas-jelas melanggar hukum. Karena sebagian mereka langsung menerima solusi penyelesaian yang diberikan PTPN 3.
"Hanya di kisaran 20 persen lagi kira-kira yang masih bertahan. Dan kita tetap membuka dialog agar mereka bisa memahami kepentingan yang lebih besar di balik pembebasan lahan HGU ini," tambah Doni Manurung.
Penyelesaian Terbaik
Marihot Samosir, salah seorang penerima Suguh Hati mengaku ikhlas menerima penyelesaian yang dibuat PTPN 3. "Secara pribadi saya menilai apa yang dilakukan PTPN 3 adalah penyelesaian terbaik," ujarnya usai menerima Suguh Hati di kantor Afdeling 4, Senin (31/10/2022) sore.
Hal senada diungkapkan C boru Hasibuan yang juga menerima Suguh Hati dari PTPN 3."Ini adalah pilihan terbaik. Anak-anakku yang mendorong agar menerima apa yang diberikan PTPN 3. Aku hanya bisa mengucapkan terima kasih atas perhatian dari PTPN 3 kepada kami," katanya yang siap meninggalkan rumah dan ladang ubinya yang selama 17 tahun ditinggalinya.
Menurut Asisten Personalia Kebun Bangun, Doni Manurung, sepanjang hari Senin (31/10) pihaknya telah menyalurkan Suguh Hati untuk 18 warga yang siap meninggalkan rumah dan ladang mereka di areal Afdeling 4.
"Kita berharap warga yang telah menerima bisa membantu memberi pengertian kepada warga lainnya, sehingga proses pembebasan lahan HGU No.1 Afdeling 4 di Kelurahan Basorma dan Kelurahan Gurila ini bisa berjalan cepat dan efektif," tambah Doni Manurung.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar