DELISERDANG, suarapembaharuan.com - Ketua Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera, Uba Pasaribu menyesalkan masih banyaknya warga miskin di Deliserdang yang terabaikan dan tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Ist |
Setelah sebelumnya, memposting video salah satu keluarga di Kelambir Lima Deliserdang yang hidup dengan makan kerak nasi, lewat laman medsosnya, Uba Pasaribu kembali memposting satu keluarga di Dusun XII, Gang Beo Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal yang diduga mengidap komplikasi TBC dan tak berdaya bersama anak anaknya didalam rumahnya.
Pasangan suami istri pengidap TBC ini Parhehean Parapat (55) dan Marianna br Hutagaol (58) serta anaknya Ramli Parapat (26) ditemukan sudah lemah tak berdaya bahkan anaknya tidak sadarkan diri selama sepekan terakhir dirumah tanpa asupan makanan.
"Kondisinya cukup memprihatinkan, kami sudah berkordinasi dengan masyarakat sekitar untuk memberikan bantuan kepada warga yang mengalami penderitaan ini," katanya saat dihubungi suarapembaharuan.com, Senin (10/10/2022).
Uba menjelaskan, satu keluarga ini tidak bisa berobat karena tidak memiliki uang. Bahkan, kartu BPJS Kesehatannya sudah menunggak iurannya dan tidak bisa digunakan.
"Awalnya keluarga ini hengkang dari Asahan ke Kabupaten Deliserdang untuk mengadu nasib karena di kampung halaman mereka tak punya penghasilan yang memadai untuk bertahan hidup, Namun, belum lama tinggal di Deliserdang isterinya jatuh sakit hingga ia (red-suami) dan anaknya juga mengalami hal yang sama," tambah Uba.
Dirinya juga sudah berusaha melaporkan ke pihak Desa Sei Semayang hingga Pemerintah Kecamatan Sunggal, akan tetapi belum ada penanganan lanjutan, sehingga saat ini bersama pihak dari Kementiran Sosial (Kemensos), ia sudah membawa ketiganya ke Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik sambil menunggu proses administrasi penyelesaian tunggakan iuran BPJS Kesehatan.
Sementara itu, kepada wartawan Kepala Desa Sei Semayang Abdul Razak ketika dikonfirmasi media meminta agar pihak keluarga bersabar. "Sabar, kami juga sedang upayakan dana untuk menalangi iuran tersebut, mohon sabar ya pak," kata Abdul.
Sebelumnya, Wakil Bupati (Wabup) Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar menjelaskan, persentase kemiskinan Kabupaten Deli Serdang merupakan yang paling rendah se-Provinsi Sumatera Utara. Namun secara jumlah, sebanyak 92.520 orang miskin merupakan yang ketiga paling tinggi setelah Kota Medan dan Kabupaten Langkat.
Oleh karena itu, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Deli Serdang telah dibentuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Deli Serdang, No.41 Tahun 2021. TKPK, kata Wabup, memiliki tugas sangat berat agar masyarakat Deli Serdang tidak masuk ke dalam garis kemiskinan.
"Tim ini bertujuan untuk mempermudah dalam penanganan kemiskinan yang bersifat lintas sektoral dan lintas pemangku kepentingan. Upaya ini tidak hanya melibatkan pemerintah, tapi juga non pemerintah, seperti organisasi masyarakat serta dunia usaha. Dengan demikian efektivitas penanggulangan kemiskinan akan sangat dipengaruhi oleh kualitas koordinasi lintas sektoral dan lintas pemangku kepentingan tersebut, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kebijakan dan program di dalamnya," papar Wabup yang juga Ketua TPKP Kabupaten Deli Serdang. (fra)
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar