JAKARTA, suarapembaharuan.com - Dosen Ekonomi Universitas Indonesia Prof Dr Telisa Aulia Falianty mengatakan, bahwa momen KTT G20 wajib didukung oleh masyarakat Indonesia.
Pasalnya, forum ini sangat penting dalam menentukan arah kebijakan ekonomi global karena G20 melibatkan negara-negara maju dan berkembang yang kerja sama untuk mengatasi krisis-krisis dunia.
Menurutnya, forum tersebut mewakili 80% ekonomi dunia, 75% perdagangan internasional, dan dua pertiga populasi dunia.
"Indonesia memegang Presidensi G20 tahun ini dan kami merupakan satu-satunya perwakilan ASEAN, satu dari sembilan negara berkembang, dan negara anggota dengan populasi muslim terbesar di dunia. Di tingkat nasional, ada tiga prioritas kepresidenan Indonesia di G20 arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, transisi energi," kata Prof Dr Telisa Aulia Falianty di Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Karena pelaksanaan Kepresidenan G20 Indonesia 2022 selaras dengan kepentingan masyarakat, maka peran serta dukungan dan partisipasi masyarakat secara langsung dalam forum ini sangat penting.
Manfaat nyata G20 bagi Indonesia secara khusus adalah untuk mendukung program pembangunan infrastruktur di Indonesia baik di kota besar dan kota kecil. Indonesia memiliki peluang untuk memaksimalkan hasil kerja G20 untuk kepentingan domestik.
"Ada 4 agenda utama: investasi infrastruktur berkelanjutan melalui partisipasi sektor swasta, inklusi sosial dan kesenjangan daerah, investasi pada infrastruktur digital dan InfraTech, dan serta infrastruktur transformatif. Peningkatan kualitas investasi infrastruktur ini dapat menarik lebih banyak sumber pendanaan dari swasta maupun sumber lainnya sebagai solusi atas gap kebutuhan pembiayaan infrastruktur yang besar," ucap Prof Telisa.
Dirinya juga menambahkan, bahwa G20 juga merupakan peluang untuk meningkatkan perekonomian dengan arah transisi energi yang memprioritaskan investasi-investasi baru yang lebih ramah lingkungan.
"Peningkatan kualitas penyediaan infrastruktur dan investasi infrastruktur berkelanjutan akan sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan komitmen Pemerintah atas mitigasi perubahan iklim. G20 diharapakan bisa memberikan trickle down effect pada ekonomi lokal. Peserta G20 diharapkan bisa mengenal Indonesia lebih dekat juga potensi ekonomi kita tidak hanya di kota besarnya tetapi juga kota kecil," urai dia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi Retno menegaskan, pesan Indonesia jelas agar G20 tidak gagal. Sebab nasib dan kesejahteraan miliaran penduduk dunia, terutama di negara berkembang akan menjadi taruhannya dikarenakan Krisis pangan, energi, keuangan dengan cepat menjadi bagian dari realitas dunia.
"One by one, dan kita bicara terbuka, Pesan kita jelas, kita sampaikan kepada mereka. G20 tidak boleh gagal, karena apa, kalau G20 gagal, taruhannya terlalu besar. Nasib dan kesejahteraan miliaran penduduk dunia, terutama di negara berkembang akan menjadi, sekali lagi, taruhannya. Dan ini yang harus menjadi perhatian negara-negara G20. dan ini yang seharusnya menjadi guidance dari kerja G20 yang akan ditutup di KTT nanti bulan November," ungkap Retno.
Presidensi G20 Indonesia mendorong agar dukungan pendanaan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dunia dapat ditingkatkan terlebih pasca pandemi.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar