KALTENG, suarapembaharuan.com - Wisata sensasi susur sungai Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) menjadi destinasi andalan karena dinilai sudah mendunia. Para wisatawan dapat menelusuri dengan menggunakan kelotok atau kapal wisata khas. Lokasinya berada di Desa Wisata Sei Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkesempatan mengunjungi destinasi tersebut. Kunjungan dalam rangka Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Seharusnya, kunjungan itu dihadiri langsung oleh Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Namun, Mas Menteri sapaan Sandiaga berhalangan hadir dan diwakili oleh Direktur Tata Kelola dan Destinasi Kemenparekraf, Indra Ni Tua.
Ia mengapresiasi Desa Sei Sekonyer yang masuk dalam 50 besar ADWI 2022. Hal itu berdasar penilaian dewan juri yang independen dan kompeten.
“Mitra strategis Astra, akan ada pendampingan selama setahun untuk pengembangan desa wisata ini. Dengan semua potensi yang ada. Demi kemakmuran warga desa dan menjaga lingkungan alam dan budaya adat istiadat,” ujar Indra disambut riuh tepuk tangan masyarakat dalam keterangannya pada Rabu (5/10/2022).
Penjabat Bupati Kotawaringin Barat, Anang Dirjo berharap peran serta masyarakat untuk terus mendukung keberlangsungan Desa Sei Sekonyer. "Kami berharap dengan masuknya 50 ADWI bisa menjadi pariwisatanya dikelola lebih baik lagi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Diah Chandra mengapresiasi kedatangan Kemenparekraf ke Kalteng lebih awal.
“Sebenarnya kami pikir Kalteng akan didatangi akhir oktober. Tadinya merencanakan program Sapta Pesona minggu depan dilaksanakan. Kalimantan Tengah kaya dengan keindahan alam, tidak hanya Tanjung Puting yang sudah terkenal di dunia. Kami akui kita kurang promosi tapi kami siap mengembangkan destinasi pariwisata di Kalteng. Tahun depan kita harapkan, tidak hanya satu desa di Kalteng yang masuk 50 besar ADWI,” ujarnya.
Bicara daya tarik wisata, desa tersebut tidak hanya memiliki destinasi susur sungai. Namun, ada juga feeding orang utan. Desa itu dikelilingi oleh hutan dan sungai yang masih baik, bersih, dan terjaga keasliannya. Hal tersebut menjadikan wilayah Desa Sei Sikonyer menjadi tempat terbaik untuk melakukan pengamatan satwa, terutama orang utan dan bekantan yang menjadi tempat penelitian pertamanya di dunia.
Kemudian, wisatawan dapat menikmati sauna bentimung. Itu merupakan tempat pemandian buatan warga Desa Sei Sekonyer yang dijadikan tempat untuk mensucikan diri bagi para calon pengantin dan juga pengobatan bagi warga yang kurang sehat. Diyakini oleh masyarakat setempat, setelah mandi atau berendam di Sauna Bentimung mereka akan suci kembali dan kembali sehat.
Lalu ada susur Sungai Langer sebagai destinasi wisata yang mengajak pelancong untuk menelusuri Sungai Langer dengan menggunakan perahu kayu. Ada pula susur Sungai Sekonyer. Bicara potensi seni dan budaya lokal, desa ini memiliki beragam jenis tarian. Di antaranya Tari Hambur Baras Kuning dan Tarian Bubu. Sedangkan kekayaan kuliner, ada Soto Menggala atau Soto Singkong yang merupakan makanan khas masyarakat desa setempat.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar