MEDAN, suarapembaharuan.com - PUD Pasar Medan terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di setiap pasar tradisional.
Seperti yang dilakukan di Pasar Peringgan Medan, PUD Pasar dengan melaksanakan gotong royong bersama pihak Kecamatan Medan Baru dan Kelurahan Babura untuk mengatasi masalah kebersihan.
Selain melakukan pembersihan, gotong royong dilakukan untuk menertibkan proses pembuangan sampah yang dilakukan oleh masyarakat, pedagang dan beca pengangkut sampah.
Direktur Utama PUD Pasar Medan Suwarno mengakui masalah keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di Pasar Peringgan Medan lebih disebabkan oleh ketidaktertiban.
"Untuk itulah kita berkolaborasi dengan pihak Kecamatan Medan Baru dan Kelurahan Merdeka agar keberadaan TPS sementara di Pasar Peringgan tidak sampai mengganggu kenyanan warga, pedagang dan pembeli," ujar Suwarno yang turun langsung memantau kegiatan gotong royong.
Suwarno berharap kepada pihak kecamatan maupun kelurahan untuk ikut terus memantau, sehingga keberadaan TPS tersebut tidak sampai menimbulkan masalah kebersihan.
Ia juga mengapresiasi Kepala Pasar Peringgan Syahwan Siregar yang mengambil inisiatif untuk berkolaborasi dalam menangani masalah sampah.
Harapan itu disambut baik oleh Camat Medan Baru Frans Siahaan. Hadir juga pada kegiatan gotong royong itu Lurah Merdeka Zukri. Dalam gotong royong ini sasaran utama adalah drainase di sekeliling Pasar Peringgan Medan Baru.
Pasalnya selama ini disamping sedimentasinya yang sudah terlalu tinggi, pedagang kaki lima juga kerap menjadikan drainase sebagai tempat pembuangan sampah.
Kemudian menertibkan pedagang kaki lima di sekeliling Pasar Peringgan dan melakukan pengawasan berkelanjutan.
"Selain itu kita juga akan melakukan pengangkatan sampah tiga kali sehari, sehingga tidak lagi terjadi penumpukan yang berlebihan dan sampahnya berserakan di sekitar kontainer," ujar Frans.
Persoalan sampah di Pasar Peringgan juga disebabkan oleh para pencari botot. Keberadaan mereka kerap memperlambat kerja pasukan bestari (beca pengangkut sampah).
"Waktu saya datang tadi, terjadi antrian panjang pasukan bestari, karena sampahnya dipilah lagi oleh pencari botot sebelum dimuat ke kontainer. Padahal satu kontainer lagi dalam keadaan kosong," katanya.
Kondisi itulah, menurut Frans, yang membuat pihaknya terus melakukan pengawasan di lokasi TPS sementara Pasar Peringgan dan memastikan percepatan pengangkutan sampah.
"Ke depan kita akan upayakan pengangkutan sampah tiga kali sehari dan memastikan pasukan Bestari mengangkuti sampah di lingkungan masing-masing, sehingga masyarakat tidak lagi membuang ke TPS ini," ujar Camat.
Selain membersihkan parit dan mengangkuti sampah, jalan-jalan yang memiliki cekungan juga ditimbun agar tidak terjadk genangan air saat hujan turun.
Gotong royong itu melibatkan aparat Kelurahan Babura, pegawai Pasar Peringgan serta P3SU.
Kategori : News
Editor : AAS
Posting Komentar