MADINA, suarapembaharuan.com - PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) kembali memberikan penjelasan terkait kasus warga di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), yang berkali - kali terpapar gas dari areal beroperasinya perusahaan.
Ist |
Manager Corporated Communication PT SMGP, Yani Siskartika mengatakan, pihaknya sedang melaksanakan kegiatan uji alir sumur T-11 pada 27 September 2022 dalam rangka persiapan Unit III.
Kegiatan tersebut dimulai jam 15.10 WIB, dan dihentikan sementara untuk penggantian oksigen pada alat pelindung diri (SCBA). Semua kegiatan telah sesuai prosedur yang berlaku, dan disaksikan tim dari Direktorat Jenderal EBTKE dan Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Madina bekerja sama dengan Polres TNI, PAM Desa, Humas Lokal, aparat keamanan dan berbagai pihak lainnya.
Saat bersamaan, dilaporkan bahwa beberapa warga Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga mengeluhkan gejala kesehatan. 79 orang dibawa ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina untuk mendapatkan pemeriksaan medis, sedangkan beberapa warga lainnya dilaporkan mengungsi dari tempat tinggalnya.
"Saat ini, SMGP fokus pada penanganan dan bantuan bagi warga, baik yang dirawat di rumah sakit, maupun dalam proses pengungsian. SMGP berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat, termasuk bantuan kesehatan," kata Yani.
Ia juga menyebutkabn SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja, juga memastikan kondisi di wilayah kerja dan situasi pad T dan sekitarnya aman serta kondusif.
"SMGP terus melakukan pemantauan, dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat terkait rencana mitigasi secara menyeluruh," ujarnya.
Sebelumnya puluhan warga dari dua desa yakni Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor tonga terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit, diduga akibat terpapar gas. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (27/9) sekitar pukul 18.00 WIB.
Kategori : News
Editor : RAS
Posting Komentar