CIANJUR, suarapembaharuan.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimis destinasi situs Gunung Padang Cianjur, Jawa Barat mampu mencapai kunjungan sebanyak 1,9 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2022 ini.
Destinasi wisata sejarah situs kebudayan megalitikum di Kabupaten Cianjur ini masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Lokasi objek wisata kelas dunia tersebut dikenal dengan Desa Wisata Gunung Padang dan lokasinya berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka.
"Saya optimis Situs Gunung Padang Cianjur mampu mencapai target kunjungan wisatawan, apalagi destinasi ini ditetapkan sebagai cagar budaya nasional oleh Kemendikbud pada 2014," kata Sandiaga dalam keterangannya Senin (26/9/2022).
Mas Menteri, sapaan akrab Sandiaga, pun mengajak masyarakat terlibat dalam pengelolaannya agar selalu menjaga dan mengembangkan ekonomi kreatif seperti karinding dan pencak silat serta produk ekraf seperti kopi.
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Kabupaten Cianjur Achmad Haidar Setiawan mengatakan, dukungan pihaknya adalah membangun fasilitas penunjang di Situs Gunung Padang, termasuk teropong dari puncak tersebut yang bisa melihat langsung ke Gunung Padang.
Pemkab Cianjur menargetkan kunjungan wisata sebanyak 1,9 juta orang pada 2022, dan baru tercapai 68% sekitar 900.000 orang. Diakui hal itu dapat tercapai pada akhir tahun ini.
Sandiaga menambahkan pengembangan adalah pelatihan produk ekonomi kreatif, pendampingan permodalan, pembiayaan, dan pemasaran. Destinasi yang menjadi andalan bisa meningkatan ekonomi kreatif adalah jawaban menghadapi berbagai masalah ekonomi ke depan.
"Situs pundan berundak terbesar di Asia Tenggara harus kita preservasi, konservasi dengan pendekatan internasional dan multirateral, berkoordinasi dengan Kemendikbudristek dan Pemprov, Pemkab dan mengundang internasional supaya menjadi bagian proses ini ke depan," ungkap Mas Menteri Sandi.
Seperti halnya Borobudur dan Muaro Jambi yang menjadi daya tarik unggulan. Maka pemerintah bakal mendengar masukan dari semua pihak, apakah dibiarkan seperti ini, tetapi replika yang dibangun sebagai alternatif seperti model Borobudur dan Muaro Jambi, nanti ahli-ahli yang akan menentukan untuk konservasi situs ini.
Desa tersebut merupakan kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara dengan areal situs sekitar 3 hektare. Sedangkan luas kompleks utama sekitar 900 meter persegi pada ketinggian 885 mdpl. Selain memiliki Situs Gunung Padang yang merupakan cagar budaya tertua dan terbesar di Asia Tenggara, desa wisata ini juga memiliki perkebunan teh yang menjadi daya tarik wisatawan.
Sandiaga bersama rombongan Kemenparekraf beserta sejumlah jajaran pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cianjur membeli produk UMKM seperti madu, gula aren, kopi, alat kesenian karinding, keranjang bambu, gantungan kunci, tas selendang, dan batik khas Cianjur.
Di area UMKM juga ditampilkan ajeng-ajeng ayam pelung khas Cianjur. Keunikannya antara lain suara panjang mengalun merdu, bobot besar, dan tampilan menarik. Mas Menteri juga mendengarkan kesenian Kacapi Suling sekaligus melakukan prosesi penandatanganan prasasti, memberikan sertifikat, plakat, dan CHSE Kit kepada pengelola Desa Wisata Situs Gunung Padang.
Situs Cagar Budaya Gunung Padang merupakan situs cagar budaya tertua dan terbesar di Asia Tenggara. Situs itu berupa punden berundak yang menghadap ke arah Gunung Gede Pangrango, Cianjur. Jenis batuannya yaitu batu andesit basaltis dengan usia (3000 – 4000 SM).
Itu terdiri dari lima undakan dengan luas 900 m3 untuk zona inti situsnya dengan ketinggian 885 Mdpl dan luas keseluruannya di perkirakan 29.1 Ha, yang dulunya difungsikan sebagai tempat peribadatan (kepercayaan) dinamisme pada masa lampau yang usianya di atas (2000 - 3000 SM). Punden berundak ini memiliki 5 undakan atau dikenal juga dengan teras, dimulai dari teras 1 di utara sampai teras 5 di Selatan.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar