MEDAN, suarapembaharuan.com - Pabrik PT Trijaya di Tanjung Morawa, diduga menggunakan bahan bakar bersubsidi untuk memproduksi makanan ringan. Demikian informasi yang diterima media dari warga, Selasa (6/09/2022).
Perusahaan pembuatan kerupuk dan segala jenis makanan ringan untuk anak-anak ini diketahui milik Andreas. Produksi pabrik PT Trijaya ini diduga menggunakan BBM bersubsidi guna meraup keuntungan yang lebih.
Dari hasil investigasi /data yang ada dilapangan, beberapa jerigen solar di angkut menggunakan mobil tangki yang dilengkapi dengan surat rekom yang di keluarkan Pertamina yang notabenenya digunakan untuk pertanian. Tapi fakta di lapangan di pakai untuk bahan bakar mengoperasionalkan pabrik.
Sementara itu, dengan adanya dugaan BBM bersubsidi yang digunakan untuk keperluan pabrik, kondisi ini cukup merugikan negara dan melanggar ketentuan dalam peraturan pertambangan.
Perpres Nomor 191 Tahun 2014 pengguna BBM tertentu termasuk solar subsidi hanya ditujukan bagi rumah tangga, usaha mikro, usaha pertanian, usaha perikanan, transportasi dan pelayanan umum. Jadi walaupun sewa ataupun dimiliki industri khususnya diatas roda 6 tidak berhak menggunakan solar bersubsidi.
SPBU pemberi solar subsidi kepada pengguna yang bukan subsidi harus ditindak bila perlu diberi skors SPBU nya, Begitupun dengan perusahaan nakal tersebut Pihak PT Pertamina harus segera mengambil tindakan dengan mengevaluasi pihak SPBU.
Andreas, Bos PT Trijaya membantah bahwa pabriknya menggunakan BBM subsidi untuk memproduksi makanan ringan. Dia juga memgakui sudah memgantongi izin edar produk makanan yang dia produksi.
Malah menurit Andreas, Dinas terkait dan Polda sudah melakukan pemeriksaan. Namun tak ditemui kendala apapun.
Sore juga.... Untuk tuduhan2 itu. Baru aja minggu2 lalu diperiksa sama dinas dan polda. Dan sudah tak ada kendala,"tulis Andreas via WA.
Namun unit Indag Kriminal Khusus Polda Sumut menepis bahwa pihahknya ada melakukan pengecekan dugaan penggunaan subsidi BBM di PT Triwijaya. "Kurang monitor, bang,"jawab Kompol Pandu, Kanit Indag Poldasu.
Hal senada pun dilontarkan Kanit Indag Kompol Hartono dan Kanit Indag Kompol Rafli. "Nggak pernah kami kesana (pabrik PT Trijaya). (Ril)
Kategori : News
Editor : AAS
Posting Komentar