JAKARTA, suarapembaharuan.com - Pameran Bintaro Design District (BDD) yang mengusung tema "Berbagi Masa Depan" kembali menggelar event Annual Festival Design yang tersebar di beberapa titik sekitar Bintaro, Tangerang Selatan mulai dari Graha Paramitha II, Great Bintaro, BSD dan Serpong.
Foto : Pameran Bintaro Design District di kawasan Bintaro yang mengusung tema "Berbagi Masa Depan". [istimewa] |
Inisiator BDD dari Budi Pradono mengatakan bahwa pihaknya kali ini ingin mengumpulkan pikiran dan gagasan dari teman-teman yang berpartisipasi tentang masa depan. Event dalam bentuk kolateral dan swadaya ini menceritakan bagaimana kehidupan pascapandemi dikemas dalam desain.
"Kita berpikir maju tapi ada Covid-19 dan ternyata tema ini relevan saat ini, bagaimana bangkit dari segala hal dan berpikir maju. Hidup kita akan berubah dan berpikir untuk hidup yang lebih baik seperti apa," kata dia.
Menurutnya, di era postpandemi, ada banyak kebiasaan yang berubah. Salah satunya adalah cara orang bekerja yang kini tidak sepenuhnya berada di kantor.
"Karena sekarang ada WFH (work from home) orang mulai cari tempat tinggal di daerah sub-urban," ucap salah satu kurator BDD ini.
BDD pertama kalinya diadakan di tahun 2019 dengan jumlah peserta pameran yakni 70 desainer dan kelompok desainer. Baik itu arsitek, interior, dkv/ grafis, fotografer, film, maupun musik. Pada Tahun 2019 Bintaro Design Distrik telah memecahkan rekor karena menyelenggarakan acara BDD selama 10 hari dengan 116 acara. Acara ini juga sukses mendapatkan predikat Good Design Indonesia dari Kementerian Perdagangan.
Sayangnya, pandemi yang terjadi sejak awal 2020 telah membuat acara BDD lanjutan tertunda. Akhirnya, acara BDD ketiga yang se
Budi menambahkan pihaknya tidak menargetkan jumlah pengunjung pada tahun ini. Adapun jumlah pengunjung BDD terbanyak terjadi pada gelaran BDD kedua dengan jumlah 10.000 pengunjung.
Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga yang membuka acara tersebut mengaku senang Tangsel telah menjadi tuan rumah gelaran BDD.
"Ada 90 kontributor atau artis yang menampilkan desainnya, BDD ini sebuah potensi harta berharga buat masyarakat Tangsel karena markasnya di Tangsel, kebermanfaatan untuk masyarakat umum dan industri desain," ujarnya.
BDD telah diinisiasi oleh para arsitek yakni Hermawan Tanzil (Le.Bo.Ye), Andra Matin (Andra Matin Architecture), Budi Pradono (Budi Pradono Architecture), dan Danny Wicaksono (Studio Dasar).
Kini, BDD menjadi wadah bagi para pecinta/pemerhati/pelaku desain dan seni yang menjadi bagian dari budaya Indonesia. Selain itu, BDD juga sebagai wadah untuk mengembangkan bakat dan potensi para anggotanya dalam mendesain dan responsif pada desain dan masalah masalah urbanitas yang berkaitan dengan desain dan arsitektur, serta berkaitan dengan aspek kebudayaan secara menyeluruh.
"Berdasarkan rasa tanggung jawab dan kesadaran dari para anggotanya, maka BDD turut berperan serta melesetarikan dan mengembangkan seni desain dalam bagian kebudayan bangsa. BDD dalam berkegiatan mengajak pula dan bermitra dengan organisasi/kumpulan sejenis, pemerintah daerah dan pusat, institusi-institusi dalam dan luar negeri yang memiliki kesamaan bidang," tambah Budi.
Oleh karena itu, para kurator maupun inisiator kegiatan tersebut ingin mengumpulkan pikiran dan gagasan dari seluruh pemangku kepentingan yang berpartisipasi terkait masa depan bersama.
Inisiator BDD dari Studio Dasar Denny Wicaksono menambahkan festival yang digelar untuk ketiga kalinya dan sempat tertunda karena pandemi itu diharapkan bisa dikunjungi oleh 5.000 orang.
"Kami sih tidak punya bayangan berapa dan gimana. Tapi kami berpikir ini sekitar 5.000 yang lebih realistis," kata salah satu kurator tersebut.
Lebih lanjut, BDD ingin terus menyelenggarakan event sejenis untuk memjadikan desain bagian dari masyarakat Indonesia yang kreatif, memasyarakatkan wacana desain dan pemahaman arsitektur urbanitas dalam konteks lingkungan dan berbudaya sesuai khasanah bangsa Indonesia, serta mendorong startup kreatif muda yang sedang merintis studio-studio baru.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar