SIAK, suarapembaharuan.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno selalu semangat tidak mengenal lelah dalam membangun Indonesia melalui desa wisata untuk membangkitkan ekonomi bangsa. Ia pun mengunggulkan wisata edukasi berbasis alam dan buatan yang ditopang produk kreatif serta ragam seni budaya.
Hal ini membawa Desa Wisata Dayun di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, masuk dalam program 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Mereka telah melalui proses uji standar penilaian tim juri. Mereka nantinya akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kemenparekraf, melalui program Desa Mitra Bakti BCA selama setahun ke depan.
”Inilah desa wisata yang menunjukkan paket komplit yang mampu memberikan dampak pada kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja. Di mana bahwa desa ini awalnya merupakan embung yang menjadi sumber air untuk kebakaran hutan. Tapi Allah membukakan peluang usaha dan sekarang kita lihat ini dikunjungi ratusan warga, anak-anak sekolah, membawa begitu banyak berkah," ujar Sandiaga dalam keterangannya.
Keberadaan embung buatan seluas 6.000 m2 dengan kedalaman 1,5 hingga 2 meter menjadi cikal bakal pengembangan pariwisata berbasis edukasi di Desa Wisata Dayun. Embung ini awalnya difungsikan sebagai sumber air guna mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar Dayun dan Siak.
Sama seperti keberadaan embung, dihadirkannya kebun semangka juga sebagai sarana edukasi untuk mencegah terjadinya karhutla. Karena pemeliharaan buah semangka mengharuskan para petani untuk melakukan pengecekan setiap hari di lahan kebun sekaligus memantau terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sekitar lokasi.
"Saya terus mendorong kawasan embung terpadu ini dapat terus berinovasi, beradaptasi, berkolaborasi menampilkan pariwisata berbasis masyarakat berkelanjutan. Ini menjadi semangat bukan Indonesia membangun desa tapi desa yang membangun Indonesia, yang memberi inspirasi bagi kita semua," kata Sandiaga.
Ia menjelaskan tempat ini dekat dengan Danau Zambrud yang merupakan lahan gambut terluas kedua di dunia. Kawasan embung terpadu ini diharapkan terus berinovasi, beradaptasi, berkolaborasi, menampilkan pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan. Hal ini pun menjadi semangat desa membangun Indonesia.
Wakil Bupati Siak Husni Merza mengungkapkan, banyak destinasi wisata di Siak. Selain Embung dan Danau Zambrud, ada Istana Siak.
"Sungai Siak, sungai terdalam. Dan kemudian ada Tangsi Belanda. Banyak objek wisata. Visi kami menjadi tujuan pariwisata di Sumatera. Sebelum Covid-19 sudah ada kunjungan 610.000 ke Siak. Mudah-mudahan dengan kedatangan Mas Menteri akan semakin banyak kunjungan ke sini lagi. Akan membangkitkan ekonomi," ungkap Husni.
Bicara potensi wisata, Desa Dayun memiliki Danau Zamrud. itu merupakan danau gambut dengan luas 31.480 hektar dan terdiri dari bentang alam berupa danau dan pulau, yaitu Danau Pulau Besar yang terdiri dari empat pulau dan Danau Bawah. Berbagai aktivitas dapat dilakukan di Danau Zamrud di antaranya susur Danau Zamrud, menikmati senja di tepi Danau Zamrud, bermalam di rumah para nelayan yang tinggal disekitar Danau Zamrud.
Lalu ada Embung Terpadu. Itu merupakan salah satu program kegiatan Prioritas Nasional dan Kewenangan Skala Lokal Desa. Desa Wisata Dayun berinisiatif membangun Embung Terpadu milik kampung pada tahun 2019 melalui Dana Kampung. Atraksi yang terdapat di kawasan ini antara lain bebek air, saung, dan sarana outbond. Selain itu juga terdapat atraksi sepeda air, mural Dayun, camping ground, dan juga flying fox.
Soal seni, Desa Dayun memiliki Silat Pangean. Itu merupakan seni bela diri yang termasuk dalam kategori silat dan diwariskan secara turun temurun oleh warga Desa Dayun. Selain untuk bela diri silat ini juga sering ditampilkan dalam acara pernikahan Melayu Riau di Siak, dan acara kebudayaan lainnya.
Sedangkan di Desa Dayun, juga ada Ziarah Makam Tuk Antan Berdarah Putih atau Khalifah Kholil. Pemakaman tersebut terletak di RT 03/RW 01, Dusun P. Sepetai Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak.
Makam Tuk Antan ini juga menjadi wisata budaya karena selain memiliki nilai religi, juga bernilai sejarah terkait kehidupan Tuk Antan Darah Putih yang merupakan seorang tokoh asli.
"Destinasi Desa Wisata Dayuh ini merupakan objek rekreasi yang berbasis lingkungan. Ini awalnya ini daerah sering terbakar dan paling tertinggal. Sekarang berubah lihat aja seperti ini. Ini kan Ramatanlilalamin. Bahwa semesta alam kita memberikan berkah. Lapangan kerja terbuka. Semua mendapatkan penghasilan," pungkas Sandiaga.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar