LABUAN BAJO, suarapembaharuan.com - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT) berkoordinasi dengan seluruh unsur Forkompimda merespon cepat situasi keamanan dan stabilitas kota Labuan Bajo sebagai aksi tanggap darurat dari aksi mogok massal yang dilakukan sebagian besar pelaku pariwisata.
Foto : Situasi terakhir Bandar Udara Internasional Komodo di Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat NTT, Selasa, 2 Agustus 2022 [istimewa] |
Mereka menghentikan seluruh aktivitas pelayanan pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, selama 1 bulan terhitung mulai dari 1 Agustus 2022 sebagai imbas dari kenaikan tarif baru paket wisata Pulau Komodo dan Padar.
"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh pihak untuk bisa mengkondisikan keamanan wisatawan mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan datang ke Labuan Bajo. Kami fasilitasi transportasi bagi wisatawan di bandara, terutama bagi wisatawan yang kesulitan mendapatkan kendaraan untuk selanjutnya bisa diantarkan ke hotel dan lokasi tujuan lainnya di dalam kota Labuan Bajo," kata Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, dalam keterangan rilisnya pada Selasa (2/8/2022).
Begitupun dengan kapal, lanjut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT ASDP dan PT Pelni untuk siapkan kapal perbantuan bagi wisatawan yang akan ke Pulau. "Kami pastikan semuanya aman!", tegasnya.
Aksi tanggap darurat di Labuan Bajo melibatkan peran banyak pihak. Selain dari segi pengawalan keamanan, fasilitas transportasi publik juga disediakan untuk mengantisipasi ketiadaan transportasi dalam kota bagi wisatawan yang kesulitan mengakses transportasi umum karena sebagian besar pelaku wisata menjalankan aksi mogok.
Pemkab Manggarai Barat melalui Dinas Perhubungan bersama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan 2 unit bis Damri dan 4 unit kendaraan kecil di kawasan bandara untuk mengangkut wisatawan yang kesulitan mengakses jasa transportasi ke tempat tujuan mereka baik menuju hotel, maupun ke tempat tujuan lainnya.
General Manager (GM) PT ASDP Labuan Bajo, Marsadik menjelaskan, sesuai hasil koordinasi bersama seluruh jajaran otoritas Manggarai Barat, pihak ASDP menyiapkan 2 unit kapal perbantuan dengan kapasitas masing-masing kapal kecil dengan kuota 80 orang dan kapal besar dengan kuota 300 orang.
"Kedua kapal perbantuan ini kami siapkan sebagai bagian dari aksi tanggap darurat untuk menjamin kenyamanan wisatawan yang selama Agustus ini sudah menjadwalkan perjalanannya ke Labuan Bajo dengan rute perjalanan ke 3 pulau. Ini hanya untuk perbantuan selama masa aksi mogok masih berlangsung dan jika memang ada permintaan dari wisatawan. Minimal dengan pemenuhan kuota 50 orang untuk kapal kecil dan 150 orang untuk kapal besar kita pastikan bisa berlayar," jelas Marsadik.
Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina mengajak wisatawan untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke Labuan Bajo. Ia memastikan respon cepat Pemkab Manggarai Barat dan Pemprov NTT yang berkoordinasi dengan seluruh pihak mulai dari Polres, TNI, Satpol PP, Dishub, ASDP, Pelni, dan institusi pemerintah lainnya.
Hal ini untuk mengawal keamanan wisatawan yang datang ke Labuan Bajo selama aksi mogok para pelaku pariwisata dan sekaligus memfasilitasi sarana transportasi saat beraktivitas di Kota Labuan Bajo menjadi jaminan keamanan pasti bagi wisatawan yang berkunjung.
"Untuk teman-teman yang sudah menjadwalkan kunjungan ke Labuan Bajo jangan khawatir, Labuan Bajo aman untuk dikunjungi. Seluruh pihak dari otoritas setempat di Labuan Bajo maupun masyarakat menjamin keamanan dan kenyamanan teman-teman semua berwisata di Labuan Bajo", ujar Shana.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar