JAKARTA, suarapembaharuan.com - Belum lagi pandemi Covid-19 berakhir, wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD), kini menghantui di tengah masyarakat.
Ilustrasi |
Hingga minggu ke-23 di 2022 secara kumulatif terlaporkan ada sebanyak 52.313 kasus berbahaya menimpa masyakat, seperti dikutip dari laman Kemenkes, Kamis (7/8/2022).
Berdasarkan jumlah kasus yang menyebar, sebanyak 488 orang dilaporkan meninggal dunia akibat DBD. Jumlah ini tersebar dari 451 kabupaten/kota di 34 provinsi di Tanah Air.
Untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah korban gigitan nyamuk aedes aegepty tersebut, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono melepaskan mobil edukasi dengue di gedung Kementerian Kesehatan RI, Selasa kemarin.
Mobil jenis ini secara bertahap akan beroperasi di 100 titik di Indonesia. Fungsi dari mobil edukasi dengue adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pencegahan demam berdarah.
Untuk tahap awal, mobil edukasi ini akan menyasar sekolah dasar, pasar, RS, dan ibu-ibu PKK di beberapa kota yaitu, Bandung, Cirebon, Yogya, dan Malang.
Wamenkes dr. Dante mengatakan peningkatan kasus demam berdarah ini selalu meningkat dari tahun ke tahun dan penyakit demam berdarah ini adalah penyakit endemik di daerah tropis dan subtropis.
''Perlu diupayakan bahwa kesadaran terhadap masyarakat untuk mencegah terjadinya demam berdarah ini menjadi salah satu yang sangat penting. Kementerian Kesehatan dalam hal ini tidak bisa turun sendiri secara eksklusif untuk mengatasi demam berdarah karena itu dibutuhkan peran serta masyarakat,'' katanya..
Dikatakan dr. Dante pelepasan mobil edukasi dengue merupakan salah satu upaya mencegah penularan demam berdarah di masyarakat.
:Sebelum COVID-19, Indonesia sudah memiliki wabah tahunan yang terus ada hingga sekarang, yaitu Demam Berdarah Dengue," pungkasnya.
Kategori : News
Editor : YZS
Posting Komentar