SEMARANG, suarapembaharuan.com – Hari terakhir dari tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Tengah tahun ajaran 2022/2023, Gubernur Ganjar Pranowo langsung menengok sejumlah SMA di Semarang.
Ist |
Ganjar ingin memastikan apakah di penutupan PPDB ada yang mencabut berkas atau tidak mendaftar ulang.
Sekolah pertama yang didatanginya adalah SMA Negeri 1 Semarang. Waktu menunjukkan pukul 13.30 WIB saat Ganjar tiba di satuan pendidikan yang berada di dekat kantornya itu. Suasananya sudah sepi. Hanya terlihat beberapa siswa SMAN 1 Semarang yang tampak sedang berdiskusi.
Ganjar langsung menuju ke ruang daftar ulang. Beberapa guru yang masih di lokasi langsung menyapa Ganjar. Proses pendaftaran ulang belum ditutup, dan masih ada satu siswa yang mengurus data. Siswa tersebut diterima dengan jalur perpindahan orang tua.
“Pak gimana daftar ulangnya? Ada yang mengambil atau nggak daftar ulang nggak,” tanya Ganjar.
“Alhamdulillah daftar ulang seratus persen Pak. Ini masih ada yang menyelesaikan data-datanya,” kata seorang guru.
Ganjar lantas bertanya apakah ada kendala selama proses pelaksanaan PPDB. Selain itu, mantan anggota DPR RI itu juga bertanya apakah ada keluhan dari orang tua terkait zonasi dan bagaimana penyelesaiannya.
“Lancar bapak, keluhannya ada tapi bisa diselesaikan. Nggak sampai marah-marah,” ujar guru SMAN 1 Semarang.
Dari Mugas, Ganjar kemudian menuju ke SMKN 7 Semarang yang terletak di kawasan Simpang Lima Semarang. Hanya ketika tiba di sana, proses pendaftaran ulang sudah selesai. Tak berlama-lama, Ganjar langsung menuju ke sekolah berikutnya yakni SMAN 3 Semarang.
“Bu, lho ini kok sudah santai. Udah selesai ya, gimana yang daftar ulang ada yang mindah berkas nggak?” tanya Ganjar.
“Iya sudah bapak karena sudah daftar ulang semua jadi sudah ditutup. Nggak ada yang mindah berkas pak, seratus persen,” kata guru di SMAN 3 Semarang.
Ketika ditanya kendala selama pelaksanaan PPDB, guru di SMAN 3 Semarang mengaku sempat muncul beberapa keluhan dari orangtua. Terutama persoalan zonasi. Namun, keluhan tersebut tidka berlarut-larut dan selesai setelah dijelaskan oleh panitia PPDB SMAN 3 Semarang.
“Hari ini adalah penutupan pendaftaran ulang, ada nggak yang narik, ada nggak yang tidak memenuhi syarat. Ternyata sampai ditutup saya ambil sampling dua sekolah ini, seratus persen mendaftar,” kata Ganjar, seusai tinjauan.
Dikatakan, pengecekan dilakukan karena sampai saat ini dirinya masih dibanjiri keluhan tentang PPDB. Selain itu, dari hasil evaluasi terakhir juga terdapat sekolah yang kuotanya tidak terisi penuh.
“Ada potensi bveberapa sekolah tidak terisi, maka saya cek apakah itu di dalam kota, luar kota, atau remote area,” tegasnya.
Ditanya kemungkinan perpanjangan masa daftar ulang, Ganjar menegaskan keputusan itu tidak akan diambil. Pertimbangan yang sedang dimatangkan untuk mengisi kekosongan kuota adalah memprioritaskan siswa dari keluarga miskin.
“Kemarin data banyak dari keluarga miskin yang belum tertampung itu, menurut saya penting untuk kita berikan ruang itu. Bisa saja ambil ranking di bawahnya, tapi saya minta petugas mengkaji dulu agar ini menjadi lancar,” tandasnya.
Kategori : News
Editor : RAS
Posting Komentar