JAKARTA, suarapembaharuan.com - Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Bersih-bersih (Gebber) mendatangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ist |
Kehadiran mereka, untuk meminta Menteri BUMN, Erick Thohir mencopot Hendi Prio Santoso yang saat ini menjabat Dirut PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau MIND ID.
Massa aksi menyuarakan tuntutan atas dugaan aksi jual beli saham yang merugikan negara dilakukan oleh PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
"Kami akan terus melakukan aksi demonstrasi menuntut pencopotan Dirut MIND ID,” sambut Kordinator Aksi Gebber, Anzas dalam keterangannya pada Jumat (29/7/2022).
Mereka melakukan aksi tabur bunga sebagai simbol berduka atas kegagalan Menteri Erick Thohir yamg tidak mampu melakukan bersih-bersih di BUMN.
“Kami untuk kesekian kalinya datang kali ini menabur bunga di kementerian dan kantor Mind ID sebagi simbol berduka atas ketidaktegasan ET dalam melakukan bersih-bersih BUMN terutama dirut MIND ID Hendi Prio Santoso. Kami juga meminta kepada Bapak Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia untuk segera menindak tegas Dirut BUMN yang terindikasi korupsi," tutur Koordinator Aksi tersebut.
Sejak 2014 lalu ada proses transaksi, lanjut dia, pembayaran akuisisi saham sekitar USD 70 juta di Bank DBS Singapura. Transaksi yang sangat besar seharusnya menjadi perhatian serius yang harus segara ditangani oleh BUMN terkhusus Menteri Erick Tohir untuk memanggil, Hendi Prio Santoso, sebagai dalang utama terjadinya kerugian negara.
"Aksi jual beli saham ini dilakukan antara dua pihak, yakni Saka Energi Exploration Production BV (SEEPBV) dan Sunny Ridge Offshore Limited (SROL)," ucapnya.
Bahkan, sambung Koordinator Gebber, kasus ini bukan hanya proses pembelian dan kepemilikan saham saja, tapi juga terdapat denda yang mesti diselesaikan oleh PT Saka Energi untuk mengganti rugi pajak yang tertera, seperti yang disampaikan Mahkama Agung (MA).
"Oleh karena itu, kami meminta Erick Tohir untuk segera turun gunung, lindungi negara dari kerugian, sebab kondisi negara kita sedang dalam masa pemulihan atas mogoknya perekonomian setelah bencana wabah Covid-19, dan kami akan terus mengkawal hingga ke Presiden Joko Widodo untuk tidak tinggal diam dalam dugaan kasus tersebut," ungkapnya.
"Kami akan terus menyuarakan terkait kerugian negara yang dilakukan oleh Hendi Prio Santoso" pungkas Anzas.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar