JAKARTA, suarapembaharuan.com - Persoalan impairment loss pada laporan keuangan Telkom terkait investasi pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merupakan isu yang sangat berlebihan dan tidak cerdas. Sebagaimana ditegaskan akademisi dan pengamat ekonomi, Andi Desfiandi.
Ist |
Apalagi yang meniupkan isu tersebut adalah politisi atau pihak-pihak yang tidak memahami mengenai portfolio saham serta kinerja investasi, dan hanya sekadar membuat riuh jagat maya.
Perlu menjadi perhatian dan pemahaman bersama bahwa nilai saham yang diinvestasikan akan fluktuatif sesuai harga pasar saham tersebut dan dicatatkan di neraca saat periode tutup buku, inifujofo sifatnya hanya "berpotensi rugi/unrealized loss" atau "berpotensi untung/unrealized gain".
"Artinya, ini baru potensi rugi/untung karena nilai saham saat pencatatan neraca harga sahamnya lebih rendah atau lebih tinggi dari harga akuisisi awal. Baru dianggap rugi atau untung apabila portfolio saham tersebut benar benar dijual sehingga akan muncul kerugian atau keuntungan dari hasil penjualan saham tersebut," jelas Andi dalam keterangannya Sabtu (21/5/2022).
Dalam akuntansi, unrealized loss atau unrealized gain biasanya tidak dicatatkan dalam laporan laba rugi, tetapi masuk ke pendapatan menyeluruh (comprehensive income). Sebab, aset saham biasanya masuk ke akun tersedia untuk dijual atau available for sell saat dibeli.
Sebagai catatan, Telkom tahun lalu juga mencatatkan unrealized gain sebesar Rp2,5 Triliun atas inveatasi saham GOTO dan itu juga hanya bersifat "potensi".
Penurunan nilai saham tersebut akan benar-benar menjadi kerugian atau tidak, bergantung pada saat penjualan aset tersebut dilakukan. Jika saham yang nilainya turun kemudian dijual pada posisi rugi, tentu kerugian akan menjadi terealisasi begitu juga sebaliknya apabila dijual dalam posisi untung. Sebaliknya, selama saham tersebut tidak dijual, maka tidak akan terjadi kerugian ataupun keuntungan alias hanya unrealized loss atau unrealized gain.
Begitu halnya dalam kasus investasi saham Telkom pada GOTO yang sempat menurun tajam dalam 1 bulan lalu, dan sejak 2 pekan terakhir ini sudah rebound bahkan sudah bisa mencatatkan unrealized gain.
Perlu dipahami bersama juga bahwa Telkom/Telkomsel adalah investor jangka panjang dan memiliki banyak irisan bisnis dengan GOTO. Jadi bukan hanya sekedar portfolio apalagi trading saham jangka pendek. Sehingga keputusan investasi saham Telkom/Telkomsel pada GOTO adalah langkah strategis korporasi dalam menunjang visi dan misi Telkom/Telkomsel untuk jangka panjang dan bagi kepentingan kemajuan sektor digital nasional.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar