SAMOSIR, suarapembaharuan.com – Pelepasan atribut peserta didik Kelas IX SMP Negeri 2 Harian, Samosir merupakan sebuah kenangan dan mengharukan yang tak terlupakan setiap akhir tahun pelajaran bagi kelas IX.
Ist |
Demikian dikatakan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Harian, Desa Siparmahan, Kecamatan Harian, Samosir, Eybarda Simbolon saat acara pelepasan atribut peserta didik Kelas IX dihadiri para orangtua kelas IX mendampingi putra-putrinya yang digelar di halaman upacara SMPN 2 Harian, Desa Siparmahan, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (19/5/2022).
“Saat masa akhir tahun bagi peserta didik Kelas IX biasanya meninggalkan sebuah kesan dan kenangan yang tidak terlupakan. Pelepasan atau pemberangkatan peserta didik Kelas IX sudah menjadi budaya positif di SMP Negeri 2 Harian,” kata Eyibarda.
Kepsek menyampaikan, bahwa sebagai tradisi setiap tahun dalam rangka pemberangkatan peserta didik melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, pihak sekolah melaksanakan acara pelepasan atribut peserta didik Kelas IX yang juga sering disebut juga acara perpisahan.
Ist |
Kegiatan berlangsung di halaman SMP Negeri 2 Harian dimulai pukul 07.30 WIB dengan melaksanakan ibadah singkat secara hikmat dan sederhana.
Pada bagian awal acara pelepasan atribut tersebut, terlihat jelas suasana keharu-biruan dengan isak-tangis siswa dan orang tua ketika sesi acara siswa kelas IX bersujud meminta maaf dihadapan orangtua masing-masing diiringi sebuah lagu berjudul “Bunda” yang dibawakan oleh Fifiani Faustina Sihotang peserta didik Kelas VIII dengan suara merdunya.
“Sekaligus acara ini dirangkai dengan pentas seni secara sederhana namun hikmad diiringi berbagai acara hiburan yang disajikan oleh OSIS SMP Negeri 2 Harian,” kata Eybarda Simbolon.
Ist |
Dalam sambutannya, Ketua OSIS SMP Negeri 2 Harian, Eva Winata Sihotang, Kelas VIII-8 menyatakan, bahwa pengurus OSIS siap memberikan yang terbaik dalam acara pelepasan kelas IX dan Selamat menempuh pendidikan di tingkat yang lebih tinggi kepada kakak-kakak kelas.
“Jika rangkaian acara masih ada yang kurang sempurna, mohon maklum dan kami butuh bimbingan bapak/ibu guru khususnya Pembina OSIS, Bapak Lidwan Simbolon dan Ibu Leni Renita Sitanggang,” kata Eva Winata.
Sementara itu, Ketua Komite Sekolah, M. Sihotang menyampaikan, terima kasih kepada seluruh pendidik yang telah membimbing dan mendidik anak kelas IX selama 3 tahun ini.
Ist |
“Selamat dan sukses kepada anak-anak kami kelas IX yang telah mau dibimbing bapak/ibu guru selama ini. Semakin giatlah belajar untuk melanjutkan studimu nantinya di tingkat lanjutan,” kata Sihotang.
Wali Kelas IX-3 Hasudungan Sitanggang yang didampingi Wali Kelas IX-1, Rosalina Iten Sihotang, dan Wali Kelas IX-2, Leni Renita menyampaikan, bahwa anak kelas IX yang selama pembelajaran dalam jaringan (daring) yang kurang aktif karena pandemi Covid-19, namun, kedepan untuk lebih bergiat belajar di tingkat sekolah lebih tinggi nanti dimana pandemi Covid 19 sudah berakhir.
“Saat ini sudah mulai kembali belajar tatap muka, anak-anak kami dimanapun diterima sekolah semakin giat belajar. Harus benar-benar belajar, agar tercapai tujuan belajarmu,” kata Hasudungan.
Hasudungan yang guru mengampu mata pelajaran IPA ini juga mengutip Nats Alkitab I Petrus 3 ; 12 ; “Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinganya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat”.
Menurut Kepala SMP Negeri 2 Harian, Eybarda Simbolon, bahwa acara pelepasan atribut peserta didik Kelas IX sudah menjadi budaya positif sebagai agenda tahunan yang dilaksanakan setelah Ujian Satuan Pendidikan (USP) berakhir.
Acara ini, kata Eybarda dimaksudkan supaya setiap lulusan sekolah ini memiliki hubungan emosional yang kuat dengan almamaternya sehingga kolaborasi antara alumni dan pihak sekolah semakin kuat dalam rangka membangun sumber daya manusia khususnya di Kenegerian Sihotang.
Kepala Sekolah juga menyampaikan permintaan maaf kepada anak didik kelas IX, apabila selama 3 tahun mengikuti pembelajaran di SMP Negeri 2 Harian ada yang terluka hati dan perasaan anak akibat konsekuensi berupa punishment yang diberikan para pendidik agar jangan dibawa dalam hati.
“Tolong jangan dibawa dalam hati anak-anaku. Karena niat kami adalah untuk membina karakter kalian yang kurang baik pada saat itu bukan karena dendam pribadi,” katanya.
Eybarda menyatakan, bahwa selama 3 tahun ini dengan segala keterbatasan para pendidik, barangkali belum bisa semua pesan/materi pembelajaran itu disampaikan karena pandemi covid.
“Kami sampaikan kepada kalian apalagi masa pandemi Covid-19, kita banyak yang lose learning (kehilangan pembelajaran efektif). Maka carilah dan lebih giatlah belajar di tingkat SMA/SMK atau sederajat dan seterusnya. Supaya kamu memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan yang baik berbasis karakter yang baik pula tentunya sesuai visi sekolah kita,” kata Eybarda.
Diakhir sembutannya, Kepala Sekolah tetap memohon gotong-royong orang tua siswa kelas IX untuk berjalan bersama, bahu-membahu membangun pendidikan di SMP Negeri 2 Harian. “Mari budaya positif ini tetap kita jaga,” tambahnya.
Menurut Ketua Panitia Acara Pelepasan Atribut Kelas IX, Kondar Simbolon, bahwa acara pelepasan atribut peserta didik kelas IX dilaksanakan dengan berbasis kearifan lokal yaitu dengan menerapkan budaya Batak Toba. (ES)
Kategori : News
Editor : EBS
Posting Komentar