JAKARTA, suarapembaharuan.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir masuk sebagai calon presiden ( capres ) atau calon wakil presiden (cawapres) potensial. Hal tersebut berdasarkan simulasi sejumlah nama dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia.
Meneg BUMN Erick Thohir (ist) |
Dalam survei itu, nama Erick Thohir kembali menjadi perhatian utama, mengingat selain popularitas dan elektabilitas yang semakin meningkat, nama ini juga mendominasi pilihan publik, baik di simulasi pilpres 3 pasangan, maupun 2 pasangan.
Erick Thohir "laku keras" sebagai Wakil Presiden. Pada simulasi 3 pasangan, Erick Thohir unggul bila disandingkan baik dengan Ganjar Pranowo (32.2%), maupun Prabowo Subianto (31%).
Sementara untuk simulasi 2 pasangan, Erick Thohir kembali unggul bila disandingkan dengan Prabowo (47.5%), atau dengan Ganjar (41.8%), dan Anies (41.1%).
Verry Surya Hendrawan, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma'ruf Amin 2018 menilai, kinerja Erick Thohir di berbagai lini mulai dari Satgas Penanggulangan Covid Nasional, Pemulihan Ekonomi Nasional, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan disusul dengan berbagai gebrakan langkah tegas pemberantasan korupsi serta transformasi di BUMN menjadi daya tarik publik terhadap Erick Thohir.
"Erick Thohir ini sangat unik. Dipasangkan dengan Capres siapapun, baik di simulasi 2 pasangan maupun 3 pasangan, hasilnya selalu tertinggi," kata Verry.
"ET (Erick Thohir) merupakan penentu kemenangan, dan posisi strategis ini terus menguat seiring dengan berbagai tambahan kepercayaan dari Presiden yang diberikan, dan keberhasilan dalam tugas yang diemban oleh ET," lanjutnya.
Dalam survei itu, nama-nama yang mendominasi di "Top of Mind" para pemilih memang masih berkisar di Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, yang disusul oleh Sandiaga Salahuddin Uno, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir, Airlangga Hartarto dan Puan Maharani.
Namun munculnya tokoh-tokoh nasional non-parpol seperti Eric Thohir, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil patut dicermati dengan seksama. Besar kemungkinan hal ini terkait pula dengan tingkat kepercayaan publik yang masih relatif rendah kepada Parpol, yang sesuai paparan survei nasional ini.
"Ketiga nama tersebut (ET, RK dan Anies) menjadi alternatif yang dipilih publik, diluar tokoh nasional yang lahir dari Parpol", jelas Verry.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar