WASHINGTON, suarapembaharuan.com - Amerika Serikat membantah keras tudingan Rusia, bahwa pihaknya mengoperasikan laboratorium biologi militer di Ukraina. Tuduhan Rusia itu dinilai tidak masuk akal.
AS justru memperingatkan bahwa Moskow mungkin saja berusaha menggunakan senjata kimia atau biologi selama serangan yang sedang berlangsung di negara tetangganya.
"Moskow lah yang memiliki rekam jejak panjang dan terdokumentasi dengan baik terkait penggunaan senjata kimia," kata Jens Psaki, juru bicara Gedung Putih dikutip Al Jazeera.
Ia mencatat bahwa salah satu penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Rusia adalah pada upaya pembunuhan tokoh oposisi Alexei Navalny pada tahun 2020 lalu.
“Kita semua harus waspada terhadap kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina, atau untuk membuat operasi bendera palsu menggunakan mereka,” tambah Psaki.
Departemen Luar Negeri AS dan Pentagon juga mengecam tuduhan Rusia tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Ned Price, juru bicara Departemen Luar Negeri, menuduh Rusia “menciptakan dalih palsu dalam upaya untuk membenarkan tindakan mengerikannya sendiri di Ukraina”.
Ned Price mengatakan Washington “sepenuhnya mematuhi kewajibannya di bawah Konvensi Senjata Kimia dan Konvensi Senjata Biologis, dan tidak mengembangkan atau memiliki senjata semacam itu di mana pun”.
John Kirby, juru bicara Pentagon, menyebut tuduhan Rusia itu "tidak masuk akal" dan merupakan propaganda Rusia.
“Tidak ada apa-apa. Ini adalah propaganda klasik Rusia,” katanya.
Kategori : News
Editor : YZS
Posting Komentar