MEDAN, suarapembaharuan.com - Rumah yang nyaris ambruk milik Mario (72) warga Jalan Pukat 8 Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung, sudah tak layak lagi di huni. Pasalnya, setiap kali hujan ia tak lagi bisa berteduh di dalam rumahnya karena semua atapnya bocor.
Ist |
Melihat kondisi rumah milik Mario yang sudah sangat memprihatinkan, sebuah Komunitas sosial di Medan yang bernama Senyum Sahabat Sosial mendatangi Mario di rumah dan membantu untuk membangun rumah nya agar layak dihuni.
Perwakilan dari Komunitas Senyum Sahabat Sosial, Tamin mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada sebuah rumah yang sudah tidak layak lagi dihuni. Ironisnya rumah tersebut dihuni oleh orang tua lanjut usia dan kini dalam keadaan sakit sakitan.
"Kita lihat rumahnya sudah tak layak lagi dihuni. Dimana ketika kita masuk atap rumahnya dari seng semuanya bocor, yang paling memprihatinkan atap bocor tersebut sudah 15 tahun lamanya," katanya.
Tamin menjelaskan, jika hujan turun kakek tersebut tidak lagi bisa berteduh di dalam rumahnya sendiri. Ia kerap menggunakan plastik bekas berukuran besar untuk melindungi dirinya dari hujan.
"Sangat miris kali kita melihatnya, seharusnya rumah bisa dijadikan tempat berteduh dari panas dan hujan. Kalau untuk pak Mario hujan pun ia tak bisa berteduh didalam rumahnya sendiri," jelasnya.
"Kami dari Komunitas Senyum Sahabat Sosial membantu untuk membangun rumah ini agar layak dihuni oleh pak Mario, supaya jika hujan turun ia tak lagi memakai plastik untuk menutup seluruh badannya dari air hujan," imbuhnya.
Ironisnya, pada Selasa (7/12/2021), pihak Kelurahan Bantan Timur datang ke rumah Mario. Kedatangan mereka untuk menanyakan surat IMB. Padahal, pihak kelurahan sudah mengetahui bahwa kondisi rumah tersebut bantuan dari masyarakat Medan, yang tergabung dalam Komunitas Senyum Sahabat Sosial.
"Tadi ada datang dari pihak kelurahan untuk meminta IMB rumah dan meminta kami datang ke Kantor Lurah Bantan Timur. Rumah ini dibangun dari sedekah masyarakat Medan. Uang kami ngak punya Bang. Untuk mengurus IMB, kalau kami ada uang kami pasti sudah membeli seng. Untuk bapak dulu agar tak lagi kehujanan karena seng rumah semuanya bocor," aku anak Mario bernama Jumadi sembari meneteskan air mata.
"Tadi saya sudah datang ke Kantor Lurah kata Lurahnya ia minta Surat IMB nya besok kalau tak ada IMB maka pembangunan rumah ini diberhentikan," tandasnya dengan kesedihan. (SP)
Kategori : News
Reporter : Asmita
Editor : AHS
Posting Komentar