SEMARANG, suarapembaharuan.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, meskipun hingga saat ini belum ditemukan varian baru Covid-19 di Jawa Tengah, namun dia meminta semua pihak tetap waspada dan tidak boleh menyepelekan potensi kemunculan varian baru virus ini.
Ganjar Pranowo (Ist) |
Salah satu bentuk kewaspadaan itu adalah dengan sesering mungkin melakukan uji sampel dengan whole genome sequencing test, yaitu tes untuk mengidentifikasi jenis virus.
"Saya minta setiap ambil sampel kita langsung bawa sampelnya untuk dites dengan whole genome sequencing. Kenapa menjadi penting karena ini bisa menjadi deteksi sejak dini. Alhamdulillah sampai akhir kemarin hasil tes semua varian yang ditemukan masih delta, yang (varian) baru belum ditemukan," kata Ganjar.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sudah diminta tidak berhenti mengambil sampel secara random untuk dilakukan whole genome sequencing test.
"Kita sudah punya alat sendiri, sudah beli sendiri. Jadi saya minta untuk diambil sampel-sampel secara random dan terus-menerus. Tidak boleh berhenti sehingga nanti diharapkan kita bisa membantu deteksi (varian baru) secara dini," jelasnya.
Terkait mencegah potensi masuknya varian baru Covid-19, Gubernur mengapresiasi pemerintah pusat yang sudah melakukan langkah antisipasi. Misalnya tidak menerima tamu, kawan, dan mungkin juga keluarga dari daerah atau negara-negara tertentu yang terdapat varian baru.
"Ini tentu saja cara pencegahan yang sangat bagus. Saya berterima kasih kepada pemerintah pusat," katanya.
Pencegahan lain yang harus dilakukan adalah memperketat seluruh pintu masuk dan tidak boleh ada demoralisasi di sana. Mulai dari bandara sampai pelabuhan keluar-masuk harus melalui satu pintu yang diawasi dengan ketat.
"Mohon maaf karena ini pernah terjadi, sehingga jangan sampai ada (lagi) orang keluar dari airport dan pelabuhan dari pintu belakang. Semua harus lewat pintu depan. Kalau ini bisa dijaga, insyaallah kita bisa menjaga agar varian baru tidak masuk ke kita karena ini rentan sekali. Kita harus siaga dan tidak boleh meremehkan," katanya.
Untuk diketahui, WHO dalam keterangan resminya, Selasa (9/11/2021) menyebutkan bahwa varian baru B.1.1.529 Omicron ini memiliki sejumlah besar mutasi dan beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Varian B.1.1.529 teridentifikasi pada 10 kasus di tiga negara, yakni Afrika Selatan, Inggris dan Skotlandia.
Sejumlah peneliti juga menyebutkan bahwa varian Omicron lebih menular 500 persen daripada varian Delta yang pernah merebak di Indonesia.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar