Kabul, suarapembaharuan.com - Beberapa orang tewas pada Kamis (19/8) di kota Asadabad, Afghanistan, ketika pejuang Taliban menembaki orang-orang yang mengibarkan bendera nasional pada rapat umum Hari Kemerdekaan, kata seorang saksi mata, sehari setelah tiga orang tewas dalam protes serupa.
© Reuters/JUAN MEDINA Spanish and Afghan citizens who were evacuated from Kabul arrive at Torrejon airbase in Torrejon de Ardoz |
Aksi protes dilakukan oleh orang-orang yang mengibarkan bendera Afghanistan, dalam beberapa kasus setelah meruntuhkan bendera putih Taliban, Aksi ini sebagai tanda pertama oposisi populer terhadap Taliban sejak kemajuan mereka yang menakjubkan di seluruh negeri dan merebut ibu kota, Kabul, pada hari Minggu lalu.
Dilansir Reuters, tidak jelas apakah korban di Asadabad diakibatkan oleh penembakan atau dari desak-desakan yang dipicu, kata saksi mata Mohammed Salim dari kota timur, ibu kota provinsi Kunar.
© Reuters/JUAN MEDINA Spanish and Afghan citizens who were evacuated from Kabul arrive at Torrejon airbase in Torrejon de Ardoz |
"Ratusan orang turun ke jalan. Awalnya saya takut dan tidak mau pergi, tetapi ketika saya melihat salah satu tetangga saya bergabung, saya mengeluarkan bendera yang saya miliki di rumah." kata Salim.
"Beberapa orang tewas dan terluka dalam penyerbuan dan penembakan oleh Taliban." tambahnya.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari juru bicara Taliban.
Afghanistan merayakan kemerdekaannya tahun 1919 dari kendali Inggris pada 19 Agustus.
Pada hari Rabu, pejuang Taliban menembaki pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera nasional hitam, merah dan hijau di Jalalabad, dan menewaskan tiga orang, seperti yang dikatakan saksi dan media setempat yang melaporkan.
Media setempat juga melaporkan adegan serupa terjadi di Asadabad dan kota timur lainnya, Khost, pada hari Rabu dengan pengunjuk rasa di beberapa tempat meruntuhkan spanduk putih Islam Taliban.
Wakil Presiden Pertama Amrullah Saleh, yang mencoba untuk menggalang oposisi terhadap Taliban, menyatakan dukungan untuk protes.
"Salam mereka yang membawa bendera nasional dan dengan demikian berdiri untuk martabat bangsa," katanya di Twitter.
Saleh mengatakan pada hari Selasa lalu, dia berada di Afghanistan dan merupakan "presiden sementara yang sah" setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri saat Taliban merebut Kabul.
Posting Komentar