YOGYAKARTA, suarapembaharuan.com - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengimbau warga Yogyakarta meniadakan kegiatan takbir keliling. Ini untuk mengurangi kerumunan yang dapat menjadi sarana penularan Covid-19.
Istimewa |
"Guna mengurangi potensi kerumunan, saya berharap masyarakat untuk tidak melakukan takbir keliling," ujar Sultan melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis (6/5/2021).
Menurut Raja Keraton Yogyakarta ini, mengumandangkan keagungan Tuhan dengan membaca takbir di tengah situasi pandemi dapat dilakukan di rumah masing-masing.
"Menyerukan keagungan nama-Nya dapat dilakukan di rumah masing-masing bersama dengan orang-orang dan keluarga terkasih," katanya.
Menurut Sultan, esensi dari hari kemenangan adalah tercapainya fitrah, bukan sekadar diwujudkan dengan selebrasi semata.
Selain itu, selaras dengan kebijakan pemerintah pusat, Sri Sultan minta warga DIY untuk tidak mudik atau bepergian ke luar daerah. Demikian halnya kepada warga yang tengah berada di luar atau perantauan untuk tidak pulang kampung ke DIY.
Ia memahami tidak ada yang mampu mengobati kerinduan kepada sanak saudara selain bertatap muka dan berjabat tangan langsung dengan mereka.
"Namun kiranya dalam situasi saat ini kita akan lebih menjaga mereka dengan melepas rindu dalam jarak, memeluk dan memaafkan mereka dengan lapang jiwa demi mengurangi potensi risiko paparan Covid-19," ujar Sultan.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan masyarakat tidak diperkenankan melaksanakan takbir keliling yang biasa dilakukan pada penghujung bulan Ramadhan.
Menurut Menag, takbir keliling bisa berpotensi menimbulkan kerumunan dan membuka peluang penularan Covid-19.
Posting Komentar