MEDAN, suarapembaharuan.com - Seorang sopir angkutan KPUM line 40, Gading Wijaya Manurung (52) tewas akibat ditusuk pisau oleh rekannya yang sudah mabuk berat, RAB alias Buyung Tato (45).
Istimewa |
Peristiwa tragis ini terjadi Minggu (21/3/2021) sekira pukul 04.30 WIB, di salah satu warung kopi (Warkop) Jalan Garuda Jaya, Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Seituan, yang merupakan pangkalan angkot.
Sejumlah saksi dan warga sudah berupa menyelamatkan Gading ke RSU Muhammadiyah, namun korban warga Jalan Pertiwi Baru, kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, keburu meninggal dunia dengan 9 luka tusukan senjata tajam di bagian perut.
Informasi dihimpun, malam itu korban Gading berniat minum kopi di warung tempat biasa mangkal. Setibanya di warkop, Gading bertemu Buyung Tato yang diduga sudah mabuk berat tampak marah-marah.
Gading lalu menegur Buyung Tato, warga Jalan Perkutut, Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang. Pelaku tak terima, keduanya lalu berkelahi.
Ketika Gading jatuh dipukul, Buyung Tato lalu mengeluarkan pisau menusuk perut korban hingga 9 kali. Sejurus kemudian korban Gading terkapar bersimbah darah dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Sementara Buyung Tato yang juga sopir angkot line 63 seperti tak bersalah. Melihat korban terkapar bersimbah darah lalu pergi begitu saja.
Petugas Polsek Percut Seituan yang mendapatkan informasi langsung ke rumah sakit. Untuk penyidikan, jenazah Gading dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk keperluan visum.
Sejumlah saksi menduga korban Gading dan pelaku Buyung Tato memiliki dendam lama yang belum selesai. Hal itu terlihat, ketika pelaku berkelahi sudah mempersiapkan pisau untuk menghabisi korbannya.
"Jenazah korban sudah divisum dan saksi-saksi sudah diambil keterangan.Tim sekarang sudah bergerak memburu pelaku," kata Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan Iptu Karo-karo.
Posting Komentar