LAMPUNG TENGAH, suarapembaharuan.com - Kasus pemenggalan kepala oleh K (25), seorang anak terhadap ayah kandung di Kampung Sendangrejo, Kecamatan Sendangagung, Lampung Tengah, Lampung, menggegerkan masyarakat.
Istimewa |
Menurut Herman (45), salah seorang warga di Kampung Sendangrejo, K selaku pemenggal kepala ayah, yang kemudian mengaraknya keliling kampung, mengalami penyakit yang tidak separah saat melakukan pembunuhan sadis tersebut.
"Selama ini memang diketahui mengalami gangguan. Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Tapi kejadian pembunuhan kemarin itu, mungkin dilakukan K karena penyakitnya sedang kumat lagi," ujar Herman, Selasa (23/3/2021).
Herman menyebutkan, K tidak pernah mengganggu apalagi menyerang warga sekitar atas penyakit lamanya tersebut. Bahkan, orang bersangkutan lebih banyak berdiam diri dan tidak perduli dengan orang sekitarnya di kampung itu.
"Kalau dalam kondisi baik dan saat diajak berkomunikasi memang bagus. Diajak bicara memang nyambung. Tapi kita gak memahami penyebab penyakitnya tersebut. Pembunuhan oleh K dengan mengarak kepala ayahnya itu memang sadis," katanya.
Pelaku pemenggalan kepala ayah kandung di Kampung Sendangrejo, Kecamatan Sendangagung, Lampung Tengah, Lampung, akhirnya dibawa polisi ke rumah sakit jiwa (RSJ) di Lampung.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Popon Sunggoro mengatakan, K sebagai pelaku pembunuhan dibawa ke RSJ untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.
"Kita ingin memastikan lebih jauh, apakah orang bersangkutan memang benar mengidap gangguan kejiwaan atau tidak. Ini menentukan proses hukum," ujar Popon Sunggoro, Selasa (23/3/2021).
Seperti diketahui, pemenggalan kepala oleh seorang anak terhadap ayah kandungnya terjadi di Kampung Sendangrejo, Kecamatan Sendangagung, Lampung Tengah, Lampung.
Pelaku berinisial K (25) bahkan mengarak kepala sang ayah di kawasan tempat tinggalnya. Kasus pembunuhan sadis ini pun menggegerkan masyarakat di sana.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Popon Sunggoro menceritakan, peristiwa pembunuhan ini terjadi, Senin (22/3/2021) siang sekitar pukul 13.00 WIB.
"Petugas kita langsung turun ke lokasi kejadian, dan mengamankan K ketika memegang kepala ayah kandungnya," ujar Popon Sunggori, Selasa (23/3/2021).
Popon mengatakan, orang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan. Petugas mendalami motif pembunuhan oleh K terhadap ayah kandungnya itu.
Hasil pemeriksaan sementara, K mengaku menghabisi nyawa orangtuanya untuk melindungi diri. Dia nekat melakukan itu karena mendapatkan bisikan gaib.
"K mengaku mendapatkan bisikan bahwa akan disantet oleh ayahnya. Karena itu, K langsung mendahului sebelum disantet. Itu pengakuan K saat diperiksa penyidik," katanya.
Selain memeriksa K, petugas juga mengorek keterangan dari sejumlah masyarakat, yang menjadi saksi melihat kejadian pembunuhan sadis di Kampung Sendangrejo itu.
"Berdasarkan keterangan saksi, K merupakan orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Informasi ini kita dalami dengan membawanya ke rumah sakit jiwa," jelasnya.
Menurutnya, petugas sudah diarahkan untuk memeriksa kondisi kejiwaan K ke rumah sakit jiwa. Ahli kejiwaan masih akan melakukan observasi terhadap K tersebut.
"Hasil pemeriksaan kejiwaan dari pihak rumah sakit nanti akan terungkap, apakah K selaku pembunuh ayah kandung, mengidap gangguan kejiwaan atau tidak," sebutnya.
Posting Komentar