JAKARTA, suarapembaharuan.com - Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Ekonomi Airlangga Hartanto lebih berpotensi dalam memimpin Bangsa Indonesia menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2024.
Gandi Parapat |
Koordinator PMPHI, Gandi Parapat mengatakan, peluang Ganjar Pranowo meski diinginkan masyarakat namun sulit terwujud karena Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, pimpinan Ganjar dalam bernaung di PDIP, memiliki putri mahkota menjabat Ketua DPR, Puan Maharani.
"Berbeda dengan Airlangga Hartarto, yang bakal berjalan mulus untuk dicalonkan dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang. Potensi Airlangga sangat besar didukung maupun diusung karena posisinya sebagai Ketua Umum Golkar," ujar Gandi Parapat kepada SP, Senin (29/3/2021).
Menurut Gandi, peluang Airlangga semakin bertambah besar untuk menjadi pemimpin bangsa ini karena diberikan kepercayaan oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPC-PEN) di Tanah Air.
"Jika Airlangga berhasil memulihkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19 maka secara otomatis membawa pengaruh positif untuk pilpres 2024 mendatang. Posisi Airlangga lebih menguntungkan dibandingkan calon presiden lain, Prabowo Subianto, Puan Maharani maupun Moeldoko," jelasnya.
Gandi menilai Airlangga dan Ganjar Pranowo sudah memenuhi kriteria sebagai pemimpin. Namun Airlangga dan Ganjar sulit untuk dapat disandingkan dalam bursa pilpres pada 2024 mendatang. Sebab, Ganjar dikenal menghargai jasa partai yang membesarkan dirinya, khususnya Megawati Soekarnoputri.
"Airlangga dan Ganjar tidak hanya menguasai keterampilan teknis (technical skill) dalam bidangnya. Tapi keduanya secara persuasif juga ahli mengendalikan situasi dan kondisi, dan berhasil menempatkan dirinya dengan tepat di lingkungan pekerjaannya (soft skill). Ini tak dimiliki calon lain," ungkap Gandi.
Disebutkan, Airlangga dan Ganjar memiliki soft skill yang dikenal sebagai keterampilan interpersonal. Mereka mampu melakukan negosiasi, diplomasi, adaptasi, membangun semangat dan menjaga hubungan baik dengan berbagai pilihan. Keterampilan mereka sama dengan Jokowi, Akbar Tandjung.
"Sebenarnya banyak pemimpin yang cerdas dan memiliki kemampuan teknis yang sangat baik, seperti Prabowo Subianto, Puan Maharani, Moeldoko maupun lainnya. Namun, mereka tidak ahli dalam mengeksekusi karena minimnya soft skill yang dimiliki," jelas Gandi.
Berbeda dengan Airlangga dan Ganjar, sambung Gandi, yang dinilai memiliki technical skill dan soft skill. "Airlangga dan dan Ganjar dikenal lebih smooth dalam memimpin. Namun posisi Airlangga lebih besar diusung dalam pilpres bila dibandingkan dengan Ganjar," sebutnya.
Posting Komentar