KARO - Guguran lava dari puncak Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut), masih terjadi. Guguran lava itu mengarah ke Timur - Selatan. Bahkan, lava pijar dapat terlihat dengan jelas.
Petugas Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, aktivitas Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter itu masih tinggi. Aktivitas meningkat sejak awal Januari 2021 kemarin.
"Kuba kava dalam kondisi tidak stabil. Bahkan, sudah terbentuk kubah lava. Volume yang terbentuk sekitar empat juta meter kubik. Kita minta masyarakat untuk mewaspadainya," ujar Armen Putra, Rabu (10/2/2021).
Disebutkan, bertambahnya volume lava yang membentuk kubah tersebut, suatu waktu bisa runtuh. Ini bisa terjadi akibat dorongan dan gaya gravitasi. Jika kubah lava runtuh maka menimbulkan guguran awan panas.
"Oleh karena itu, kita mengimbau masyarakat maupun wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas di kawasan zona merah, persisnya di kaki Gunung Sinabung. Potensi resiko sangat besar jika berada di zoma merah," jelasnya.
Pada Selasa (9/2/2021) kemarin, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo,Sumatera Utara (Sumut), kembali melontarkan awan panas sejauh 2,5 kilometer (km). Meski erupsi, status Sinabung yang aktif sejak tahun 2010 lalu, masih berada di level III (Siaga).
Armen Putra mengatakan, abu Gunung Sinabung teramati dengan ketinggian sekitat 200 - 500 meter dari atas puncak kawah Gunung Sinabung. Aktivitas Gunung Sinabung ini dipastikan meningkat.
"Guguran awan panas ini tercatat dengan amplitudo 100 mm dengan durasi gempa selama 340 detik. Meski erupsi, cuaca di kawasan Berastagi masih cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah Barat dan Barat Laut. Suhu udara 16-18 derajat Celcius," ujar Armen Putra.
Armen mengimbau masyarakat maupun wisatawan untuk tetap menjauhi zona merah yang berada di kawasan kaki Gunung Sinabung. Daerah larangan itu sangat beresiko bagi masyarakat dari segala bentuk aktivitas. Masyarakat tidak boleh berada di zona merah.
Saat ini, Gunung Sinabung yang ketinggiannya mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl), masih aktif. Warga tidak direkomendasikan beraktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, persisnya dalam radius 3 km dari puncak gunung.
Kemudian, untuk radius sektoral 5 km pada sektor Selatan - Timur, dan 4 km untuk sektor Timur - Utara. Masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanis yang lebat agar tidak roboh. Masyarakat yang bermukim di dekat sungai - sungai juga diminta agar tetap mewaspadai bahaya lahar.
Posting Komentar