MADINA – Pemkab Mandailing Natal (Madina) menggelar rapat koordinasi terkait tragedi bocornya pipa gas PT Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) yang menewaskan 5 warga dan puluhan pingsan beberapa waktu lalu.
Istimewa |
Rakor yang digelar dipimpin Bupati Madina, H.Dahlan Hasan Nasution dihadiri Ketua DPRD Madina Erwin Effendi Lubis, Forpokimda, Kepala OPD dilingkungan Pemkab Madina, perwakilan Perusahaan PT SMGP, dan ahli waris keluarga korban di kantor bupati, Jumat kemarin.
Bupati Dahlan berharap musibah ini tidak kembali terulang di masa mendatang. Dengan adanya kesepakatan antara perusahaan dan keluarga korban, maka tidak ada ikatan perusahaan segera beroperasi. “Kita serahkan sepenuhnya penanganan di Polda,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, musibah terjadi pada Senin 25 Januari 2021 lalu, di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Madina, menewaskan sedikitnya 5 warga dan puluhan lainnya dirawat di RSUD Panyabungan
Dalam rakor ini terdapat enam point kesepakatan antara PT SMGP dan ahli waris korban keracunan gas H²S:
Perusahaan bersedia memberikan tali asih kepada ahli waris korban meninggal dunia sebanya lima orang yang dibayarkan hari ini juga dengan besaran masing-masing Rp 175.000.000.
Perusahaan memberikan BPJS kesehatan kepada ahli waris/keluarga korban dengan rentang waktu yang disepakati bersama
Perusahaan menanggung beasiswa pendidikan bagi anak ahli waris sampai tingkat pendidikan sarjan (S1) sesuai dengan mekanisme dari perusahaan
Perusahaan mempekerjakan anak ahli waris yang sudah tidak sekolah diperusahaan sesuai dengan kebutuhan dan prosedur perusahaan
Perusahaan memperkerjakan orang tua korban diperusahaan sesuai dengan kemampuan atau keahlian (skil) orang tua korban, apabila orang tua korban menginginkan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan atau prosedur perusahaan.
Perusahaan memberikan bantuan acara kenduri/ sedekah bagi anak korban dengan teman sekolah SMP sebesar Rp 10.000.000 atas nama almh Suharni Ismail.
Posting Komentar