MEDAN - Sayap Partai Demokrat (PD) Bintang Muda Indonesia (BMI) membantah tudingan kepada Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sedang terbawa perasaan atau baper karena menggelar temu pers terkait upaya kudeta PD.
Gomgom Sihombing |
Konferensi pers AHY yang menyampaikan adanya gerakan dalam upaya mengganggu dan merebut posisi pimpinan PD melalui skenario kongres luar biasa yang digerakkan sekelompok mantan pengurus PD dan didukung kelompok diluar Partai Demokrat, merupakan strategi terbaik.
" Kami tidak melihat AHY sedang gelisah atau terbawa perasaan dalam setiap pernyataannya tentang upaya kudeta PD.Tudingan baper yang disampaikan Kepala Staf Presiden Moeldoko justru mengkonfirmasi adanya upaya menggulingkan AHY sebagai Ketum PD yang sah," kata Bendahara Umum Dewan Pengurus Nasional BMI Gomgom Jadiaman Sihombing, melalui keterangan tertulisnya, baru - baru ini.
Dengan melakukan konferensi pers dan membuka ke publik upaya kudeta PD, justru strategi menjaga dan mengkonsolidasi internal PD. "Ini strategi jitu dalam menghambat atau menghantam gerakan inkonstutional mengkudeta Ketum PD. Ini langkah cerdas dan penting yang menunjukkan kualitas AHY," ujar Sihombing.
Kenapa demikian ? Sihombing melihat dampak dari pernyataan AHY, kader Demokrat bereaksi secara luas menyatakan soliditas dan loyalitasnya dibarisan Ketua Umum PD yang sah.
"AHY sah secara administrasi kenegaraan dan sah secara prosedur kepartaian. Konfrensi pers AHY ini bukan ekspresi emosi kegalauan atau kebaperan, ini langkah cantik menyampaikan pesan melalui reaksi masyarakat bahwa dalam konteks etika elit berpartai dan berpolitik ada sebagain masyarakat yang keluar dari logika ideal mencapai kekuasaan politik. Oleh karenanya masyarakat dapat melihat dengan bijak, buruknya langkah - langkah inkonstitusional yang dilakukan sekelompok orang dan pihak yang memanfaatkannya," tutur Sihombing.
Jadi, bagi BMI, sambung Sihombing, konferensi pers AHY soal kudeta PD justru letak kecerdasan sosok pemimpin muda Partai Demokrat AHY dalam merespon masalah.
" Seandainya hal ini tidak dilakukan, gerakan kudeta PD akan semakin membesar dan tak terkendali. Pihak eksternal tentunya banyak yang berkepentingan agar PD tidak berkembang. Dan gerakan inkonstitusional seperti ini akan cepat dimanfaatkan jika tidak disikapi," ujar aktivis Perhimpunan Pergerakan 98 ini.
Sebagai kader PD yang besar di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sihombing juga sangat kecewa mengingat salah satu nama yang teridentifikasi dalam gerakan kudeta PD adalah Nazaruddin mantan Bendahara Umum PD yang juga putera Simalungun.
"Sangat mengecewakan karena Partai Demokrat masih bersikap baik ke keluarga besar Nazaruddin di Simalungun termasuk dengan memberikan rekomendasi kepada adiknya Hasyim untuk maju di Pilkada Simalungun yang baru saja dilaksanakan Desember 2020. Namun justru Nazaruddin terlibat aktif dalam gerakan kudeta Ketum AHY. Nazaruddin tak tahu berterimakasih. Semoga ini jadi pelajaran bagi partai untuk membangun kader yang loyal dan berintegritas jadi pemimpin masa depan," sebut Sihombing.
Posting Komentar